Dibelakang Jokowi pun cukup Padat |
“Dalam perspektif sejarah, 5 Juli itu dekrit (Dekrit Presiden 5 Juli 1959) kembali ke konstitusi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Sedangkang 5 Juli 2014 merupakan dekrit rakyat untuk menghadirkan pemimpin hadir dalam keseharian kita, dan itulah Jokowi," ujar Jaleswari di Jakarta, Minggu, (6/7/2014).
Di Depan Jokowi Semua Sisi Terisi Manusia |
Menurutnya, massa tanpa domobilisasi dan dibayar sukarela datang tanpa memandang kelompok umur, latar belakang profesi, strata sosial ekonomi maupun afiliasi politik. Sebab, kata Dani, massa yang berkumpul hanya punya satu kesamaan, yakni harapan akan perubahan.
“Itulah ketika rakyat sudah berkehendak. Maka barisan gotong royong penuh optimisme Jokowi bakal menang pun berdatangan,” sambungnya.
Namun demikian Dani mengingatkan bahwa besarnya antusiasme publik terhadap Jokowi jangan sampai membuat partai pengusung, relawan maupun simpatisan calon presiden yang berpasangan dengan Jusuf Kalla itu lengah. Sebab, potensi kecurangan pada pemungutan suara harus ditangkal. [ara/jpnn]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar