Ini Salah Satu Sebab TV One Berjibaku Demi Prabowo

Setiap kali akan melakukan perpanjangan kontrak perusahaan tambang asing di Indonesia, perlu dilakukan investigasi atau pengecekan ulang atas pemilikan saham. 
Demikian penegasan Calon Wakil Presiden (Cawapres), Jusuf Kalla atas pertanyaan cawapres Hatta Rajasa. 
“Saya, Pak Hatta, sangat setuju untuk dibikin investigasi,” kata Jusuf Kalla. 
“Kita lihat Freeport, coba lihat sejarah Freeport. Siapa yang pernah memiliki saham Freeport dan ke mana saham itu. Bapak boleh cek dan investigasi. Bapak lihat Newmont dan kemana saham itu sekarang?” kata Jusuf Kalla dalam debat capres cawapres, Sabtu (5/7/2014) malam. 
Seperti diketahui kelompok perusahaan milik Aburizal Bakrie-lah yang menikmati pemilikan saham PT Freeport Indonesia. 
Juga kelompok perusahaan Aburizal Bakrie yang berkepentingan menambah kepemilikan sahamnya di PT Newmont.
Aburizal Bakrie adalah Ketua Umum Partai Golkar yang merupakan pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa bersama PAN, PKS, PPP, dan PBB serta Gerindra. 
Aburizal disebut-sebut bakal mendapatkan kursi Menteri Utama dalam kabinet Prabowo-Hatta.
Menurut Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK, Ferry Mursyidan Baldan, pertanyaan Hatta itu merupakan senjata makan tuan di tangan Jusuf Kalla. 
“Sebab investigasi itu justru menelanjangi kepentingan anggota koalisi Prabowo-Hatta,” kata Ferry, Minggu (6/7/2014). 
Sedangkan Joko Widodo menggarisbawahi bahwa koalisi pendukung Jokowi-JK merupakan koalisi tanpa syarat sehingga tidak mempunyai kepentingan saling melindungi.  
"Semua orang sudah tahu, sudah ngerti siapa yang dapat. Tapi, kita tidak punya niat untuk menyelesaikan, tidak punya kemauan menyelesaikan,’’ kata Jokowi. 
Menurut Ferry Mursyidan, dari awal partai politik pengusung Jokowi-JK sama sekali tidak membicarakan syarat apapun, apalagi bagi-bagi kursi kabinet sehingga tidak memiliki beban apa pun. 
Partai politik pengusung Jokowi-JK adalah PDIP, NasDem, PKB, Hanura dan PKPI.  [suarapembaruan]