Tim pemenangan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mengendus dan menemukan potensi kecurangan di berbagai daerah.
Wakil Sekjen DPP PDIP Hasto Kristantyo di Jakarta, Minggu (6/7/201$),
mengungkapkan tindak kecurangan yang fundamental justru berasal dari
dari tataran penyelenggara pemilu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari
pusat, kota, kabupaten, tempat pemungutan suara (TPS), serta aparat
negara.
"Pemilu ini sudah didesain siapa pemenangnya. Perilaku organisasi KPU,
intelijen untuk mengabdi pada kekuasaan. Sudah ada skenario adik kandung
komisioner KPU akan menjadi anggota dewan," ungkapnya.
Dia mengatakan, potensi kecurangan juga kemungkinan besar terjadi pada
lembar surat atau formulir undangan pemilih. Tak hanya itu,
penggelembungan Daftar Pemilih Tetap (DPT) atau pemiliih fiktif juga
berpotensi besar dilakukan untuk merugikan pasangan nomor urut dua
tersebut.
"Kami sudah menemui kasus ini dan ini sudah pernah terjadi pada 2009. Semua masih kami selidiki dan pantau," ujarnya.
Tindak kecurangan ini, lanjut Hasto terjadi pada daftar pilih di kota
yang pada intinya merupakan kantong suara pasangan Jokowi-JK. Pun dengan
modus kecurangan, dia mengaku sudah mengetahuinya dengan cara mencuri
hak suara sah pemilih dan memunculkan pemiliih fiktif.
Selain itu, kekhawatiran juga dirasakan pada pemisahan terhadap surat suara cadangan dan sisa surat suara.
"Selain panitia di TPS yang diawasi potensi kecurangan juga bisa terjadi
menggunakan surat suara sisa. Kertas sisa inilah yang harus ditandai
agar tidak disalah gunakan," tegasnya. [metrotvnews]
Masa tenang kampanye dimulai Minggu, 6 Juli 2014, tapi masih ada yang melanggar
BalasHapus1. Prabowo buka bersama anak yatim, dan Hatta mengatakan sampai 9 Juli mendatang dirinya dan Prabowo akan banyak safari Ramadan dengan berbuka puasa bersama.....(kampanye terselubung)
2. TV one masih menyiarkan pilpres dan hasil survey...
KPU dan timses jokowi kok adem-ayem aja....