Pernyataan yang masih relevan ini, oleh sejumlah antropolog dianggap masih hidup dalam mayoritas warga Indonesia hingga saat ini.
PDI Perjuangan (PDIP), partai yang secara historis merupakan pemegang utama ajaran Soekarno itu kini mengingatkan lagi soal tersebut. Jokowi, capres dari PDIP muncul dengan ide 'revolusi mental', demi menggugah harapan warga Indonesia untuk bangkit melawan keterpurukan.
"Revolusi mental, karena kita harus mengubah diri, agar bangsa ini punya harapan besar, karena sebenarnya kita bangsa besar. Mari kita ubah mental negatif ke positif," tegas Jokowi, seperti disampaikan dalam keterangan Seknas Jokowi, di Jakarta, Minggu (27/4).
Bagi Jokowi, revolusi mental itu akan menjadi salah satu fokus utama pemerintahan bila dirinya menjadi presiden di periode berikutnya. Caranya dengan mendorong program-program berbasis revolusi mental di berbagai sektor, misalnya di bidang pendidikan, kesehatan, hingga pertanian.
"Kita jangan terjebak lagi pada negativisme. Kita harus positivisme.
Kita harus yakin bahwa kita bisa melakukannya dengan cara baik dan
benar," tandas Jokowi. [Markus Junianto Sihaloho/beritasatu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar