Joko Widodo (Jokowi) yang diusung sebagai Capres PDIP menargetkan Indonesia menjadi swasembada pangan nasional sekitar empat hingga lima tahun ke depan. Hal itu diungkapkan lelaki yang akrab disapa Jokowi tersebut saat menyambangi lahan pertanian di Kabupaten Bogor Jawa Barat, Minggu (27/4/2014).
Untuk mewujudkan program swasembada pangan nasional, Jokowi mengatakan yang harus dilakukan pertama kali adalah membenahi pasar-pasar tradisional yang selama ini mengalami kerusakan.
Hal ini karena dia melihat kini masih banyak pasar tradisional yang memiliki sarana dan prasarana kurang memadai.
"Bahkan, banyak sekali yang sudah rusak dan dibiarkan begitu saja. Padahal keberadaan pasar bisa dijadikan penopang perekonomian kerakyatan di Indonesia," kata dia.
Yang kedua, Jokowi ingin merevitalisasi semua pabrik gula yang ada di Indonesia. Langkah merevitalisasi pabrik gula ini dilakukan untuk menambah kapasitas produksi gula sebab saat ini rata-rata produksi gula nasional masih sedikit.
"Untuk merealisasikan yang satu ini, kami harus menghilangkan kartel-kartel impor gula yang masih bergentayangan. Ini juga harus didukung peran dari Bulog," jelas dia.
Selain itu, para petani juga dilarang menggunakan pestisida dan bibit impor. Karena petani lokal, harus diajari mengolah lahan pertanian secara mandiri dan harus memakai pupuk kandang atau pupuk kompos. Sehingga petani tidak lagi terbebani biaya pertanian yang mahal.
Jokowi juga ingin memperbaiki fasilitas infrastruktur pertanian untuk mengganti infrastruktur lama yang telah rusak.
Saat meninjau lahan persawahan seluas 1 hektar di Desa Tanjungrasa Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Bogor itu, Jokowi juga berkesempatan melihat produk pengembangan bibit padi unggul lokal yang merupakan hasil turunan bibit padi bernama Mari Sejahterakan Petani (MSP).
"Kami sudah menanam di 17 kecamatan dan dua kecamatan sudah panen di Cariuk dan Tanjungsari," kata Siti Rohani, warga Desa Cariuk Kecamatan Cariuk Bogor. [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar