Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memantau lahan di Perkampungan Industri Kecil (PIK), Penggilingan, Jakarta Timur untuk pembangunan Balai Pelatihan dan Pengembangan Foxconn Industry. Hal ini menindaklanjuti kerjasama investasi antara Pemprov dan perusahaan teknologi raksasa asal China tersebut.
Jokowi menjelaskan persiapan lahan ini adalah sebagai bentuk komitmen Pemprov dalam kerjasama. "Kemarin kan Foxconn mau masuk. Tetapi memang pertama mau dimulai dengan pusat Litbang (penelitian dan pengembangan) dulu. Kerjasama dalam artian kita menyiapkan (lahan). Tetapi isian dari mereka," ujar Jokowi di lokasi, Senin (3/3/2014).
Jokowi menjelaskan, Pemprov DKI memiliki lahan seluas 106 hektar. Namun, lahan yang masih tersisa hanya 46 hektar yang akan digunakan untuk pembangunan pusat litbang Foxconn.
Mantan Wali Kota Solo ini menambahkan Foxconn telah berkomitmen untuk membangun pabrik di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Marunda, Jakarta Utara. Tetapi, awalnya Foxconn akan memulai proyek investasi mereka dengan pembangunan pusat Litbang terlebih dahulu.
Jokowi
mengatakan dalam kerjasama tersebut Pemprov DKI hanya menyediakan lahan.
"Kemarin kan Foxconn mau masuk, tetapi memang pertama mau dimulai
dengan penelitiannya dulu. Jadi lokasinya di sini," kata Jokowi di
Penggilingan, Jakarta Timur, Senin (3/3/2014).
Meski membangun pabrik
dan tempat riset di Jakarta, Jokowi menegaskan itu bukan berarti
Pemprov DKI menjual asetnya kepada Foxconn. Menurutnya, Foxconn hanya
berinvestasi.
"Ini masih menjadi aset kita. Kita kan punya hak untuk
mengelola. Jadi harus ada transfer teknologi. Terutama dalam masalah IT.
Jadi itu yang kami perlukan. Urusannya tidak hanya investasi tapi
masalah transfer teknologinya harus diberikan ke kami," kata Jokowi.
Menurutnya,
di Penggilingan ada 46 hektar lahan yang disediakan, dan itu hanya
untuk tempat riset. Untuk pabriknya, DKI menyediakan 200 hektar di
Marunda, Jakarta Utara.
"Ada 106 tapi yang kosong tinggal 46 hektar.
Sisanya itu ada untuk PIK industri kecil. Ada yang dikerjasamakan dengan
perumahan. Ada yang pakai untuk apartemen. Yang dipakai itu 46 hektar,"
katanya.
Untuk diketahui, Foxconn telah menandatangani Letter of
Intent (LoI) untuk berinvestasi hingga US$ 1 miliar di Indonesia.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya diversifikasi produksi dari China.
Nilai
investasi mencapai US$ 1 miliar digunakan untuk tiga hingga lima tahun.
Dana itu digunakan mulai dari research and development, desain
perangkat lunak elektronik dan bisnis internet untuk manufaktur, serta
perakitan produk elektronik.
Perseroan telah membangun fasilitas manufaktur besar untuk produk Apple termasuk iPhone, Sony dan Nokia.
Foxconn
yang juga dikenal dengan Hon Hai ini telah mempekerjakan sekitar 1 juta
pegawai di China. Setengah dari pekerja tersebut memiliki basis di
selatan kota Shenzen. Perseroan juga telah mengumumkan berencana
menghabiskan dana US$ 40 juta pada akhir 2013 untuk manufaktur dan
fasilitas penelitian di Amerika Serikat (AS). Grup ini telah memiliki
fasilitas produksi di lebih dari 10 negara termasuk Vietnam, Brazil, dan
Meksiko.
Sumber :
- viva.co.id
- merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar