Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengaku bahwa dirinya adalah seorang pencinta heritage (cagar budaya).
Karena ketertarikannya kepada cagar budaya tersebut, Jokowi pun
sangat antusias dengan rencana revitalisasi Kota Tua yang akan dimulai
tahun ini. Kota Tua rencananya akan direvitalisasi dengan melibatkan
konsorsium serta sebuah yayasan, yakni Yayasan Pusaka Nusantara Raya.
"Tadi menyambungkan antara rencana kawasan induk Kota Tua. Baru saja
saya tanda tangani agar menyambung dengan rencana-rencana dari
konsorsium dan dari Yayasan Pusaka Nusantara Raya," kata Jokowi usai
rapat membahas revitalisasi Kota Tua di Balai Kota, Senin (3/3/2014).
Menurut Jokowi, nantinya kawasan-kawasan bersejarah yang ada di
Jakarta akan saling menyambung sehingga generasi-generasi penerus bisa
mengetahui sejarah Ibu Kota. Ia menjelaskan, untuk Jakarta ini ada
kawasan yang berada dalam zona Heritage Trail (Jejak Sejarah) dan Patriot Trail (Jejak Kepahlawanan).
Zona Heritage Trail, kata Jokowi beard di kawasan Sunda Kelapa, Kota Tua, hingga Ancol. Sedangkan, untuk zona Patriot Trail berada di kawasan Monas, Tugu Proklamasi, dan area yang berkaitan dengan kepahlawanan.
"Saya pencinta heritage, jadi ini harus disambungkan. Ini di
semua negara ada. Supaya kita tidak lupa pada akar sejarah dan budaya.
Tidak lupa dari siapa kita bisa seperti ini. Ini yang sering kita
abaikan sehingga jati diri kita hilang. Tidak mengerti kita siapa,"
ujarnya.
Mantan Wali Kota Solo ini mengatakan, apabila jejak sejarah dan
kepahlawanan tersebut sudah disambungkan, maka seluruh generasi akan
mengetahuinya. Baik itu yang dimulai dari sejarah induk, Islam,
kemerdekaan, hingga saat ini.
"Dari situ kita tahu visi globalnya seperti apa. Harus diurut-urut.
Kalau tidak, kita akan seperti ini terus. Kita hanya pikir parsial,
tidak ada visi besarnya sedangkan orang harus punya visi besar,"
ujarnya.
Sumber :
beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar