Kamis, 12 Desember 2013

Jokowi: Pengerukan Sungai Ciliwung Hanya Butuh Dua Tahun

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku optimis pengerjaan pengerukan sungai (kali) Ciliwung dalam program Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) hanya membutuhkan waktu dua tahun.
"Mengeruk kali itu sebetulnya tidak sulit. Saya yakin dua tahun pasti pengerukan kali-kali di Jakarta pasti sudah rampung semua," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2013).
Menurut Jokowi, permasalahan yang paling menghambat proses pengerukan kali tersebut adalah banyaknya bangunan liar serta warga yang tinggal di bantaran kali.
"Masalahnya cuma satu, klasik, yaitu banyak sekali rumah-rumah warga atau bangunan liar lainnya di sepanjang bantaran kali-kali yang mau kita keruk, dan kita belum punya banyak rumah susun (rusun) sebagai tempat relokasi warga," kata Jokowi.
Meskipun demikian, dia menuturkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tetap akan berupaya melakukan pengerukan kali sambil membangun rusun.
"Jadi, caranya, kita kerjakan dua pekerjaan sekaligus, secara berbarengan, yaitu terus mengeruk kali sambil membangun rusun-rusun untuk warga. Untuk rusun, kita targetkan rampung tahun depan," tutur Jokowi.
Dia pun mengaku tidak ingin menunda-nunda pelaksanaan program JEDI lebih lama lagi, karena sebelumnya program tersebut sudah tertunda dalam waktu yang cukup lama.
"Tidak, kita tidak mau lagi tunda-tunda program ini. Jangan sampai hanya karena satu atau dua masalah malah jadi menghambat jalannya program ini. Program JEDI akan terus kita jalankan, kali-kali akan kita keruk setiap hari supaya cepat selesai," ungkap Jokowi.
Bukan hanya berhenti sampai di situ, sambung dia, pengerukan kali akan terus dilakukan bahkan setelah program JEDI rampung, sehingga Jakarta bisa terbebas dari bencana banjir.
Proyek normalisasi Kali Ciliwung itu terbagi dalam tujuh paket. Dari ketujuh paket tersebut, sebanyak tiga paket dikerjakan oleh Pemprov DKI, sedangkan empat paket sisanya menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Nilai proyek tersebut secara keseluruhan mencapai Rp 1,2 triliun, dan pendanaannya berasal dari pinjaman Bank Dunia.

Sumber :
beritasatu.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar