Kamis, 12 Desember 2013

Jokowi Menjawab Keraguan DPR RI

DPR RI meragukan megaproyek tanggul raksasa atau Giant Sea Wall yang ingin dibuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Hal tersebut diutarakan sejumlah anggota dewan dalam rapat dengar pendapat antara Komisi E dengan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (12/12/213).
"Dua masalah utama di Jakarta, macet dan banjir saja belum teratasi, kok sudah berpikir Giant Sea Wall," ujar anggota DPR dari fraksi PKB, Jazilul Fawaid.
Sekalipun proyek tersebut dilaksanakan di bawah kepemimpinan Jokowi, Jazilul khawatir proyek akan berhenti jika orang nomor satu di Jakarta tersebut maju dalam Pilpres 2014.
Selain Jazirul, nada keraguan juga disuarakan anggota DPR RI lainnya, Honing Sanny dari fraksi PDIP. Honing mengatakan reklamasi 17 pulau yang termasuk dalam paket Giant Sea Wall syarat dikomersilkan. Sebab, kata dia, belum juga proyek dimulai, sudah ada pengembang yang memasarkan pulau-pulau.

Jokowi Menjawab
Jokowi menjawab keraguan anggota DPR RI soal Giant Sea Wall alias tanggul raksasa yang ingin dibuat Pemprov DKI.
Jokowi optimistis Giant Sea Wall bisa diterapkan di DKI. Menurutnya, apabila hasil feasibility study menunjukan Jakarta memungkinkan untuk dibangun tanggul raksasa, maka proyek akan dilanjutkan.
"Yang penting kajiannya komplit dulu. Kalau memungkinkan ya pasti jadi," ujar Jokowi dalam rapat dengar pendapat antara Komisi E dengan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (12/12/2013).
Mengenakan setelan jas hitam, mantan wali kota Solo itu mengatakan, hingga kini sudah banyak pihak swasta yang mengantre untuk bisa melakukan investasi di proyek tersebut. Artinya, proyek tersebut sangat memungkinkan.
Ia juga menjawab keraguan anggota DPR yang memprediksi pulau reklamasi akan dikomersilkan. Menurut Jokowi, dari 5.100 hektar lahan yang akan dibangun, hanya 45 persennya saja yang boleh dijual. Sementara sisanya akan dibuat menjadi rumah susun dan fasilitas umum lainnya seperti ruang terbuka hijau, pelabuhan, dan bandara.
"Ini harus segera diputuskan dan dikerjakan. Jangan hanya komentar-komentar trus jadi ragu, tapi tidak pernah dicari solusinya. Kapan dimulainya kalau seperti itu. Dulu proyek Mass Rapid Transit (MRT) juga tidak mulai-mulai karena ragu terus," papar Jokowi.

Sumber :
republika.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar