Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meminta Bupati Kepulauan Seribu
berperan aktif melaksanakan pembangunan di wilayahnya. Hal itu dikatakan
Jokowi menyusul banyak permintaan warga Kepulauan Seribu supaya
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menambah sarana serta prasarana di sana.
"Harusnya Bupatinya dulu yang mulai. Kalau di jalan menemui hal
kesulitan baru nanti ke saya. Kerja ini bukan cuma saya saja," ujarnya
di Balaikota, Jumat (13/12/2013).
Jokowi menilai, Kepulauan
Seribu memiliki luas yang jauh lebih kecil daripada wilayah Jakarta
lain, yakni hanya 10,18 kilometer persegi. Selain itu, jumlah
penduduknya pun juga jauh lebih sedikit daripada wilayah Jakarta lain,
yakni sekitar 25.505 jiwa. Itu seharusnya memudahkan sang Bupati untuk
mengelola daerah.
"Masak Bupatinya ndak bisa kelilingin itu setiap harinya. Harusnya sih bisa supaya dilihat apa yang kurang dan sebagainya," ujarnya.
Jokowi
mengungkapkan, Kepulauan Seribu telah memiliki rencana tata ruang dan
infrastruktur. Yang dibutuhkan adalah sumber daya manusia pengambil
kebijakan yang baik untuk mengeksekusi. Dia meminta sang Bupati tak
mempersoalkan ketersediaan dana.
Tahun 2014, RAPBD DKI Jakarta
meningkat drastis dari p 51 triliun menjadi Rp 69 triliun. Meski
mengaku tak ingat berapa persisnya anggaran untuk Kepulauan Seribu,
Jokowi mengaku, jumlah yang dialokasikan cukup untuk pembangunan.
Sebelumnya,
meski jadi bagian Provinsi DKI Jakarta, warga Kepulauan Seribu merasa
ada ketimpangan pembangunan. Salah satu yang jadi kekurangan adalah
minimnya fasilitas transportasi.
"Kami ingin ada boardway," ujar salah satu camat di Kepulauan Seribu saat rembug provinsi 2013 di Balaikota, Kamis kemarin.
Beberapa
hal yang dianggap warga kurang ialah pengembangan pendidikan, tata
kelola pemerintahan, air bersih, listrik, dan anjungan tunai mandiri
(ATM) pada setiap pulau-pulau penduduk.
Sumber :
komas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar