Jumat, 13 Desember 2013

Jokowi Klaim KJS Sudah Berjalan Optimal

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengklaim program Kartu Jakarta Sehat (KJS) sudah berjalan optimal. Setidaknya, kesimpulan tersebut yang didapatkannya berdasarkan tinjauan di lapangan secara langsung selama ini.
"Saya kan harus terus memastikan rakyat dilayani. Saya rasa enggak ada masalah lagi," ujar Jokowi saat meninjau pelayanan di RSUD Koja, Jakarta Utara, Jumat (13/12/2013) siang.
Kendalanya, lanjut Jokowi, hanya ada pada banyaknya KJS yang belum diambil oleh masyarakat. Kondisi tersebut terjadi di Jakarta Barat. Namun, diakuinya, tanpa KJS, rumah sakit tetap melayani.
Kendala kedua yakni pemahaman pengguna KJS soal obat apa saja yang diakomodasi atau tidak diakomodasi dalam program KJS. Hal itu yang ditemuinya di RSUD Koja dari salah satu pengunjung.
"Saya dapat keluhan, Pak, kok obatnya bayar. Pas setelah dicek ternyata itu bukan obat, melainkan suplemen. Kalau suplemen ya bayar. Kalau obat baru gratis, Bu, gitu-gitu saja," ujarnya.
Jokowi menganggap hal tersebut bukanlah kendala yang berarti. Yang penting, lanjut Jokowi, pasien KJS yang notabene berada di garis kemiskinan bisa berobat tanpa mengeluarkan banyak biaya. Persoalan yang di lapangan adalah persoalan teknis.

Warga puas
Nur Elvadila (23) tampak bingung melihat kerumunan orang yang tiba-tiba terjadi di depan loket penebusan obat di RSUD Koja. Warga Rorotan, Jakarta Utara, yang memiliki penyakit radang di parunya tak mengetahui jika Jokowi meninjau RSUD Koja itu.
"Oh, Pak Jokowi toh, bagus deh ninjau lapangan terus," ujarnya.
Wanita yang akrab disapa Dila itu adalah salah satu warga yang belum menerima KJS meski ber-KTP DKI. Namun, kondisi itu tak mengakibatkan pelayanan terhadapnya berkurang. Bermodal surat rujukan dari Puskesmas Rorotan, Dila tetap dilayani.
"Saya sudah enam bulan berobat di sini. Sekarang sudah enakan. Dikasih tiga jenis obat untuk nyembuhin paru-paru," ucap Dila.

Sumber :
kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar