Guyuran hujan Sabtu (12/10/2013) malam pekan lalu tak menyurutkan minat masyarakat ibu kota menyambangi Kaki Lima Night Market. Ribuan warga tumplek- blek memenuhi Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Pergelaran kegiatan yang sarat semangat kerakyatan di seputaran Monas ini bukan tanpa alasan. Lokasi ini dipilih karena sudah dikenal masyarakat luas dan mudah dijangkau dari segala penjuru Jakarta.
Di mata pengunjung, kegiatan ini seolah mengingatkan keberadaan Pekan Raya Jakarta di era Gubernur Ali Sadikin yang membuat Monas begitu populer sebagai pusat hiburan rakyat.
Salah satu ikon ibu kota ini dulunya memang sudah begitu melekat sebagai pusat rekreasi warga. “Dulu awalnya PRJ kan di sini. Gubernur yang sekarang mungkin ingin mengembalikan Monas sebagai tempat hiburan warga DKI,” ujar Komar, salah satu pengunjung pasar malam saat ditemui detikcom di lokasi acara.
Bagi Komar pemilihan lokasi tersebut untuk sebuah kegiatan pasar malam sama sekali tak masalah. Justru ia malah mendukung sebab lokasi tersebut selain sudah dikenal juga mudah dijangkau.
Pasar malam kaki lima ini adalah program yang diusung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dengan tujuan untuk memberi ruang promosi bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Mereka yang selama ini menjajakan barang dagangannya di kaki lima dikumpulkan dalam sebuah ruang publik sehingga pengunjung yang datang bisa lebih ramai. Kaki Lima Night Market ini sudah berjalan dua kali sejak dibuka langsung oleh Jokowi pada Sabtu (5/10/2013) yang lalu.
Andi Baso Mappapoleonro, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta, menuturkan meski terbilang baru, kegiatan ini punya kemiripan dengan acara sejenis yang dilakukan Ali Sadikin di Monas.
“Kaki lima night market ini memang baru, tapi yang mirip dengan ini dulu ada namanya PRJ di zaman Ali Sadikin dan ada pasar Gambir di zaman baheula,” kata Rabu (16/10/2013). Ali Sadikin sendiri dikenal sebagai gubernur yang sangat merakyat dan dicintai rakyatnya.
Dia membenarkan pemilihan lokasi tersebut karena memang Monas sudah jadi pusat rekreasi masyarakat sejak dulu. “Sekarang kita kasih ruanglah mereka di sana. Dengan menempatkan mereka di Merdeka Selatan yang termasuk jalan arteri nomor satu, paling tidak, itu memberi kesan bahwa kita juga mengakui bahwa UKM itu tidak dimarginalkan,” ujar Andi membeberkan.
Meski dari sisi pengunjung dan jumlah PKL yang terlibat Kaki Lima Night Market terbilang sukses, Andi masih enggan menargetkan kegiatan tersebut kelak akan menyamai PRJ Monas. “Enggaklah, kita hanya night market saja dulu, belum sampai ke sana tapi enggak tahu kalau pak gubernur ada ide-ide lagi.”
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar