Setahun sudah Joko Widodo (Jokowi) menjadi Gubernur DKI Jakarta. Selama memimpin Jakarta,
pria asal Solo itu diketahui kalayak ramai memiliki sejumlah ciri khas yang tidak atau jarang dimiliki oleh pejabat lain di negeri ini. Ciri khas Jokowi inilah yang menjadikan elektabilitas Jokowi kian hari kian tinggi, karena ciri khas ini mudah sekali diingat
baik oleh warga maupun wartawan yang kerap meliputnya.
Berikut ciri khas Jokowi yang dikumpulkan Tempo:
Blusukan
Blusukan. Tiap kali nama Jokowi
disebut, blusukan adalah salah satu hal yang kerap terlintas di pikiran.
Sejak menjadi Walikota Solo, blusukan sudah menjadi rutinitas Jokowi.
Jokowi berkata, blusukan adalah cara dia untuk mengetahui masalah yang
tengah dialami warganya. Dengan terjun langsung, ia mendapat gambaran
masalah yang lebih jelas sehingga penanganan bisa dilakukan sebaik
mungkin.
Suka Bercanda
Tak hanya membumi, Jokowi juga
orang yang suka bercanda. Tiada hari tanpa candaannya, baik ketika
blusukan ataupun ketika diwawancarai wartawan. Selalu ada sedikit
'bercanda' yang terselip di semua kegiatannya,
Beberapa
candaannya yang terkenal adalah soal pengalaman jadi inspektur upacara,
kalah ganteng dengan ajudan, serta berpotensi jadi dukun.
Suka Minyak Kayu Putih
Jokowi mengaku kerap mengantongi minyak kayu putih di saku kemejanya.
Ia menganggap bau minyak kayu putih itu enak dan bisa menghilangkan
lelah usai blusukan.
Jokowi sempat terekam memakai minyak putih
ketika mencoba kapal laut Marunda-Angke. Di tengah perjalanan penuh
hantaman ombak itu, dirinya mengeluarkan minyak kayu putih dan menghirup
baunya dalam-dalam."Enak, gak bikin pusing," ujarnya.
Kemaja Putih, Celana Hitam
Di luar pakaian dinas, Jokowi paling sering terlihat memakaai kemeja
putih dan celana bahan hitam. Kombinasi itu ia pakai dalam
tugas-tugasnya, baik blusukan, kunjungan resmi, ataupun menerima tamu.
Tak ayal, kombinasi pakaian tersebut sedikit banyak sudah menjadi ciri
khasnya. "Saya punya banyak pakaian kayak gini," ujarnya.
Lobi Dan Makan Siang
Sebagai pengusaha mebel, Jokowi sadar betul lobi dan jamuan makan
adalah faktor penting untuk mendapatkan deal di setiap transaksi bisnis
atau perjanjian. Hal itu, sampai sekarang, masih ia terapkan.
Tiap kali mendapat tentangan keras akan kebijakannya, Jokowi selalu
mengundang penentangnya untuk makan bersama. Kadang tidak hanya satu
kali, tetapi berkali-kali.
Jokowi menjelaskan, alasan dibalik
jamuan makan siang adalah untuk membuat warga merasa dekat dengan
dirinya. Jika warga sudah merasa dekat, kata Jokowi, warga akan jadi
lebih mudah memahami inti kebijakannya.
Jangan Ditanya Soal Pencapresan
Jokowi paling ogah jika ditanyai soal pencapresan. Jokowi merasa dia
tidak dalam kapasitas bisa berkata mau jadi capres atau tidak. Alhasil,
setiap kali ditanyai soal pencapresan atau hasil survey, ia akan
menjawab antara "Nggak ngurus" atau "Jangan tanya soal copras-capres, ke
saya itu tanya waduk saja."
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar