Kamis, 17 Oktober 2013

Ciri Khas Jokowi

Setahun sudah Joko Widodo (Jokowi) menjadi Gubernur DKI Jakarta. Selama memimpin Jakarta, pria asal Solo itu diketahui kalayak ramai memiliki sejumlah ciri khas yang tidak atau jarang dimiliki oleh pejabat lain di negeri ini. Ciri khas Jokowi inilah yang menjadikan elektabilitas Jokowi kian hari kian tinggi, karena ciri khas ini mudah sekali diingat baik oleh warga maupun wartawan yang kerap meliputnya.

Berikut ciri khas Jokowi yang dikumpulkan Tempo:
Blusukan
Blusukan. Tiap kali nama Jokowi disebut, blusukan adalah salah satu hal yang kerap terlintas di pikiran. Sejak menjadi Walikota Solo, blusukan sudah menjadi rutinitas Jokowi.
Jokowi berkata, blusukan adalah cara dia untuk mengetahui masalah yang tengah dialami warganya. Dengan terjun langsung, ia mendapat gambaran masalah yang lebih jelas sehingga penanganan bisa dilakukan sebaik mungkin.

Suka Bercanda
Tak hanya membumi, Jokowi juga orang yang suka bercanda. Tiada hari tanpa candaannya, baik ketika blusukan ataupun ketika diwawancarai wartawan. Selalu ada sedikit 'bercanda' yang terselip di semua kegiatannya,
Beberapa candaannya yang terkenal adalah soal pengalaman jadi inspektur upacara, kalah ganteng dengan ajudan, serta berpotensi jadi dukun.

Suka Minyak Kayu Putih
Jokowi mengaku kerap mengantongi minyak kayu putih di saku kemejanya. Ia menganggap bau minyak kayu putih itu enak dan bisa menghilangkan lelah usai blusukan.
Jokowi sempat terekam memakai minyak putih ketika mencoba kapal laut Marunda-Angke. Di tengah perjalanan penuh hantaman ombak itu, dirinya mengeluarkan minyak kayu putih dan menghirup baunya dalam-dalam."Enak, gak bikin pusing," ujarnya.

Kemaja Putih, Celana Hitam
Di luar pakaian dinas, Jokowi paling sering terlihat memakaai kemeja putih dan celana bahan hitam. Kombinasi itu ia pakai dalam tugas-tugasnya, baik blusukan, kunjungan resmi, ataupun menerima tamu. Tak ayal, kombinasi pakaian tersebut sedikit banyak sudah menjadi ciri khasnya. "Saya punya banyak pakaian kayak gini," ujarnya.

Lobi Dan Makan Siang
Sebagai pengusaha mebel, Jokowi sadar betul lobi dan jamuan makan adalah faktor penting untuk mendapatkan deal di setiap transaksi bisnis atau perjanjian. Hal itu, sampai sekarang, masih ia terapkan.
Tiap kali mendapat tentangan keras akan kebijakannya, Jokowi selalu mengundang penentangnya untuk makan bersama. Kadang tidak hanya satu kali, tetapi berkali-kali.
Jokowi menjelaskan, alasan dibalik jamuan makan siang adalah untuk membuat warga merasa dekat dengan dirinya. Jika warga sudah merasa dekat, kata Jokowi, warga akan jadi lebih mudah memahami inti kebijakannya.

Jangan Ditanya Soal Pencapresan
Jokowi paling ogah jika ditanyai soal pencapresan. Jokowi merasa dia tidak dalam kapasitas bisa berkata mau jadi capres atau tidak. Alhasil, setiap kali ditanyai soal pencapresan atau hasil survey, ia akan menjawab antara "Nggak ngurus" atau "Jangan tanya soal copras-capres, ke saya itu tanya waduk saja."

Sumber :
tempo.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar