Penggalangan suara untuk melakukan interpelasi kepada Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tampaknya hanya ramai di Gedung DPRD DKI. Sementara
itu, di luar gedung anggota Dewan tersebut, warga Jakarta memberikan
suara berbeda.
Contohnya warga yang tinggal di bantaran Waduk
Pluit, Muara Baru, Jakarta Utara. Mereka mempunyai pendapat lain soal
rencana pemakzulan Jokowi oleh anggota DPRD DKI.
Misalnya saja
Muhammad Ali, warga RT 19 RW 17. Dia mengaku tidak setuju apabila Jokowi
dicopot dari kursi kepemimpinannya sekarang. Menurutnya, masih banyak
hal yang harus diselesaikan terlebih dahulu oleh Jokowi.
"Enak aja mau dicopot, nasib kita gimana? Ini (permasalahan Waduk Pluit) aja belum selesai, mau main kabur-kabur aja," kata Ali di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (24/5/2013).
Sementara
itu, Agung Sulistiyo, juga warga bantaran Waduk Pluit, mengaku tidak
peduli jika DPRD DKI mau memakzulkan Jokowi. Sebab, dia masih pusing
dengan urusan tempat tinggalnya yang terancam digusur.
"Terserah mereka sajalah mau dicopot, mau diterusin. Saya enggak mikirin. Saya saja sudah pusing ini (pembongkaran rumah di bantaran Waduk Pluit)," kata Agung.
Meski
begitu, Agung mengaku sangat menghormati mantan Wali Kota Surakarta
itu. Menurutnya, Jokowi masih mau mendengarkan keluhan-keluhan
warganya.
Walaupun timbul permasalahan Waduk Pluit, ia tetap
menghormati Gubernur DKI Jakarta ini. Hanya, ia enggan membicarakan
masalah-masalah yang berada di internal pemerintahan.
"Ngapain dipikirin, saya saja tidak tahu masalahnya. Memang pendapat saya bisa didengar di sana?" kata Agung.
Sebelumnya,
anggota DPRD DKI Jakarta mengancam akan mencopot Jokowi karena
dianggap kurang mampu menuntaskan masalah kekisruhan sistem pembayaran
Kartu Jakarta Sehat (KJS). Anggota DPRD akan menggunakan hak
interpelasi karena masalah KJS dan 16 rumah sakit yang keberatan
mengikuti program tersebut.
Pemerintah Provinsi DKI dinilai
terlalu terburu-buru dalam memberlakukan KJS yang sistemnya belum
matang. Terlebih lagi, peluncuran KJS tidak tertulis dalam anggaran
tahun 2012.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar