Sejumlah rumah dinas camat dan lurah di DKI Jakarta yang tak
terpakai, menurut rencana, akan dialihfungsikan jadi lokasi pedagang
kaki lima atau taman. Hingga kini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun
tengah menginventarisasi sejumlah rumah dinas tersebut.
"Sekarang
masih proses inventarisasi dulu. Kita akan tingkatkan
produktivitasnya, bisa kantor camat, rumah camat, rumah lurah," ujar
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Balaikota, Jumat (24/5/2013) pagi.
Mantan
Wali Kota Surakarta itu mengungkapkan, tidak hanya melakukan
inventarisasi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun juga akan
melakukan kalkulasi. Jokowi mengaku ingin melihat prospek terlebih
dahulu terkait jika rumah dinas camat dan lurah yang tidak terpakai itu
dialihfungsikan.
Ditemui terpisah, Kepala Dinas Perumahan dan
Gedung Pemerintahan DKI Jakarta Jonathan Pasodung mengaku belum
mengetahui berapa dan di mana saja rumah dinas lurah dan camat yang
tidak terpakai tersebut. Pasalnya, sejumlah rumah dinas itu dikelola
oleh pemerintah kota wilayah masing-masing.
"Pengelolaannya ada di
tata pemerintah kota masing-masing, yaitu wali kota. Kalau konsep
membuat taman, itu tupoksi Dinas Pertamanan dan Pemakaman," tambah
Jonathan.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
berencana membongkar sejumlah rumah dinas camat dan lurah di DKI
Jakarta dan akan dibuat menjadi taman pedagang kaki lima. Kebijakan itu
dilakukan karena melihat camat dan lurah telah memiliki rumah
masing-masing sehingga rumah dinas yang diberi Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta terbengkalai.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar