Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpidato di gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat/Dewan Perwakilan Rakyat pagi ini, Jumat, 15 Agustus 2014.
Pada acara yang dimulai pukul 09.00 WIB ini, presiden terpilih yang juga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sudah datang sejak pagi. Dia tiba di depan ruang Rapat Paripurna I, gedung Nusantara IV lantai III.
Jokowi menolak permintaan wawancara Tempo. "Nanti dulu ya," katanya sembari melangkah di atas karpet merah. Pagi ini Jokowi mengenakan setelan khasnya, kemeja putih, celana dan jas berwarna hitam, peci hitam serta dasi merah. Dia datang hampir bersamaan dengan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Azwar Abu Bakar. Mereka kemudian memasuki gedung bersama.
Jokowi hanya kalah cepat dari Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo. Beberapa menit setelah Jokowi memasuki ruang paripurna, sejumlah menteri dan anggota parlemen bersusul-susulan hadir. Adapun wakil presiden terpilih, Jusuf Kalla, baru tiba di lokasi pada pukul 8.40 WIB.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah mengikuti sidang bersama di gedung paripurna atau yang sering disebut sebagai gedung bundar kompleks parlemen, Senayan. Agenda acara pagi ini adalah pidato kenegaraan presiden dalam rangka hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-69.
Selain anggota parlemen, seluruh menteri kabinet Indonesia Bersatu juga hadir, termasuk sejumlah pimpinan lembaga Negara, seperti Kepala Polri, Panglima TNI, Ketua PPATK, dan lainnya.
Sidang tahunan biasanya diselenggarakan oleh DPR atau DPD secara bergantian. Sidang tahunan pertama Dewan periode 2009-2014 diselenggarakan 16 Agustus 2010, di mana Ketua DPR bertindak selaku ketua sidang. Sidang tahun berikutnya diadakan oleh DPD dengan Ketua DPD bertindak selaku ketua sidang, dan seterusnya.
Sebut Peraih Suara Terbanyak
SBY mengapresiasi proses demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik. Hal ini ditandai dengan proses pemilihan umum yang langsung melibatkan rakyat.
Menurut SBY, proses pemilihan umum presiden 2014 yang diikuti pasangan Prabowo Subianto-Hatta Radjasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla berjalan secara demokratis. Hampir 135 juta warga negara telah memberikan hak suaranya.
"Komisi Pemilihan Umum telah tetapkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai capres dan cawapres dengan suara terbanyak," kata SBY saat pidato kenegaraan di gedung DPR, Jumat (15/8/2014).
Meski begitu, SBY meminta agar sama-sama menghormati proses sidang perselisihan hasil pemilihan umum yang dibawa kubu Prabowo ke Mahkamah Konstitusi. "Kita masih tunggu proses akhir yang diajukan Bapak Prabowo kepada MK," ujarnya.
"Yang penting mari kita kerjasama untuk terus kawal proses ini secara konstitusional dan mari selalu ke depankan kepentingan rakyat Indonesia," tandasnya. [tempo,merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar