Presiden Joko Widodo
(Jokowi) menganggap wajar apabila Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI
Jakarta menolak pengajuan anggaran Kartu Jakarta Pintar (KJP).
"Kan budgeting memang ada di sana. Masak kamu enggak ngerti sih. ya
ada permintaan masyarakat yang banyak tapi kita hanya diberi seperti itu
ya sudah, hak budgeting ada di sana," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Jokowi mengungkapkan konsekuensi dari penolakan anggaran oleh DPRD
DKI itu yakni masyarakat Jakarta yang terdata tidak semua mendapatkan
program layanan pendidikan dari Pemprov DKI.
"Berarti ada yang tidak dapat (KJP)," kata Jokowi.
Seperti diberitakan sebelumnya, DPRD DKI Jakarta menolak penambahan anggaran untuk program KJP yang diusulkan oleh Pemprov DKI pada APBD Perubahan yang disahkan pada hari Rabu, 13 Agustus 2014 kemarin.
Dengan demikian, Pemprov DKI hanya mampu menggunakan anggaran KJP sebesar Rp799 miliar. Dengan anggaran itu, Pemprov DKI kemungkinan hanya mampu memberikan kepada penerima KJP sebanyak 309.585 orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar