Orator simpatisan pendukung Prabowo-Hatta, yang juga Ketua Forum
Silaturahmi Takmir Masjid dan Musala, Muhammad Basyir, mengatakan
anggota Komisi Pemilihan Umum serupa dengan anggota Partai Komunis
Indonesia. Alasannya, KPU ikut bermain dalam penyelenggaraan pemilihan
presiden. KPU juga didituding menghalalkan segala cara untuk memenangkan
Jokowi-JK.
Menurut Basyir, wasit yang menjadi pemain pasti akan berbuat lancung
dalam pertandingan. "Ini cara klasik. Sama seperti saat 1965, cara PKI,"
kata Basyir saat berorasi di hadapan ribuan massa Prabowo-Hatta di
depan gedung Mahkamah Konstitusi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jumat (15/8/2014).
Basyir menilai KPU merekayasa saksi dan barang bukti selama persidangan
di MK. "Orang PKI tak layak hidup di Indonesia." Dia menantang anggota
KPU agar tak sembunyi di balik kedok agamanya, yaitu Islam. Jika memang
Islam sejati, kata Basyir, anggota KPU harus bersumpah, Wallahi, Tallahi, dan Billahi.
Dia menginginkan anggota KPU bersumpah secara Islam di halaman MK atau
massa pendukung Prabowo-Hatta yang masuk ke dalam gedung MK untuk
melihat anggota KPU bersumpah. "Jika berdusta, Allah akan melaknat
mereka dan keluarganya," ujar dia.
Saat menjadi pengkhotbah,
Basyir mengajak jemaah untuk bertaubat. Dia menilai adanya kesulitan
bangsa selama ini bisa disebabkan dua hal. Kalau kesulitan lantaran
kelalaian umat, semoga Allah memaafkan. Andai karena ujian, semoga
diluluskan. "Maafkanlah kami juga jika dari proses pilpres lalu lahir
orang yang tak bertanggung jawab mengurus bangsa yang besar ini," ucap
Basyir. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar