Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) sudah meresmikan pelaksanaan pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT). Dia mensinyalir, pembuatan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) terhadap proyek senilai Rp 15 miliar itu sudah dilakukan.
"Saya ini kalau detail-detail itu yang lain kerja apa. Seharusnya proyek sebesar itu sudah ada Amdalnya," ujar Jokowi di Balai Kota Jakarta, Selasa (7/5/2013).
Menurutnya, jika muncul wacana Amdal belum diselesaikan, maka itu pun berupa ketakutan dari para warga yang berniaga di sekitar Fatmawati. Oleh karenanya, dia telah perintahkan lurah dan camat setempat untuk berdialog dengan warga setempat perihal pembangunan jalur MRT.
"Ini masalah komunikasi saja, menjelaskan pertama ketakutan toko enggak laku. Kedua, properti tanah di situ anjlok," ucapnya.
Mantan wali kota Solo ini mengaku, para pemilik properti harusnya tidak khawatir jika tempat bisnisnya dilalui oleh jalur MRT, karena dengan adanya jalur MRT membuat ekonomi disekitar jalur tersebut tumbuh. Tak hanya itu, bila warga takut nilai properti turun, Jokowi mengaku sanggup untuk membeli tanah para warga penolak proyek MRT tersebut.
"Kalau tidak mau, takut tanahnya anjlok, tanahnya berikan ke kita saja. Ya kalau tanahnya anjlok loh, kalo kita mau beli tahu-tahu harganya meroket gimana," jelasnya.
"Ya nanti yang menerangkan PT MRT, itu teknisnya. Saya sudah perintahkan ada pendekatan dari lurah dan camatnya," imbuhnya.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar