Pakar psikologi politik dari Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, menilai sikap masyarakat Indonesia yang tidak rasional dalam memilih pemimpin bisa dimanfaatkan oleh PDIP dengan mengandalkan Jokowi effect.
Hamdi menuturkan jika PDIP menyadari Jokowi effect, maka lebih baik Jokowi diumumkan sebagai calon Presiden (capres) menjelang pemilu legislatif (pileg) ketimbang setelah pileg.
"Suka tidak suka, (Jokowi) lagi digandrungi masyarakat. Bisa dimanfaatkan Jokowi effect untuk pileg.
Rakyat Indonesia bukan tipe pemilih rasional dan detil dalam memilih orang," beber Hamdi di Annex Building Wisma Nusantara, Kamis (13/3/2014).
"Kan sudah ada simulasi bagaimana jika diumumkan atau tidak diumumkan oleh berbagai lembaga survei. Apa iya PDIP tidak manfaatkan Jokowi effect?" lanjutnya.
Hamdi menambahkan, jika pemilih cerdas maka seharusnya mengulik dulu latar belakang dan track record calon pemimpin mereka. Termasuk platform dan program-program yang akan diusung jika menduduki pemerintahan.
"Kalau pemilih cerdas, akan dikulik yang seperti itu. Tetapi kan tipe pemilih Indonesia enggak begitu," tandasnya.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar