Kamis, 13 Maret 2014

Promo: Jokowi-Akbar Sempurna

Ini detik-detik akhir Jokowi dicapreskan. Runtang-runtung Mbak Mega membawa Jokowi ziarah ke makam Bung Karno di Blitar tengara itu. Jika ini benar, bakal banyak capres yang bertumbangan. Langkah itu akan sempurna kalau Akbar Tanjung cawapresnya.
Rabu (12/3/2014) lalu, Mbak Mega mengajak Jokowi ke Blitar, ziarah ke makam Bung Karno. Sebagai orang Jawa, tradisi ini lumrah. Selain sebagai pengingat yang hidup akan kembali ke tanah, juga menguri-uri tradisi lama, bahwa ‘sungkem’ kepada orangtua adalah restu yang diyakini memuluskan jalan agar makbul yang diinginkan.
Ini memang tradisi yang bertahun-tahun dilakukan PDIP. Berpuluh-puluh tahun dilakukan trah Soekarno, juga orang-orang Jawa lainnya. Saban akan punya gawe besar, maka nyekar semacam kewajiban. Yang membedakan hanya, jika dulu tidak melibatkan pihak lain, kini ada Jokowi yang fenomenal sebagai calon pemimpin negeri.
Dari sisi keyakinan, langkah Mbak Mega mengajak Jokowi ziarah ke makam Bung Karno adalah peristiwa besar. Ini adalah sesuatu yang sangat penting. Penting dari sisi feeling putri Bung Karno itu, bagi PDIP, dan juga Jokowi yang digadang-gadang tampil sebagai pemimpin negeri. Tidak salah jika momen ini dimaknai sebagai pentahbisan Jokowi sebagai capres PDIP.
Realitas yang tak terbantah, Jokowi memang moncer di berbagai survei yang ada. Namanya tidak tergantikan, kendati digoyang dari kiri kanan. Rakyat seperti muak dengan politisi yang sudah dikenal. Perasaan itu mengukuhkan sikap rakyat untuk memilih calon yang tindak dan lakunya belum tercemar.
Hasil survei yang mengkristal pada satu nama itu menyebabkan Jokowi menjadi sasaran tembak. Seluruh anasir yang berkepentingan untuk ikut berlaga berusaha menelanjangi. Kesalahan sekecil apapun akan dijadikan isu untuk mendegradasi. Bahkan tidak menutup kemungkinan rekayasa dan skenario dirancang untuk kepentingan itu.
Ini wajar dan sangat masuk akal. Sebab jika pamor Jokowi tidak pudar, maka laga rebutan jabatan sebagai pemimpin tertinggi negeri ini akan bubar sebelum laga itu digelar. Modal yang ditabur seperti menggarami lautan. Dan kampanye yang riuh hanya berbuah malu, karena rakyat yang transaksional menerima luberan rezeki tidak menjatuhkan pilihan pada yang memberi.
Jika minggu-minggu ini Jokowi dideklarasikan sebagai capres, ini sangat strategis. Sangat penting bagi PDIP. Nama Jokowi diyakini sebagai jaminan berduyun-duyunnya konstituen. Massa rakyat, baik yang partisan partai moncong putih itu, maupun massa mengambang yang belum punya pilihan.
Dengan begitu partai ini punya amunisi besar untuk memperoleh kursi di parlemen. Itu amat berarti sebagai modal mengusung capres (presidential threshold 30%), serta menguati ketika capresnya menang nanti. Koalisi-koalisi-an yang menyandera tidak perlu digagas. Dan uneg-uneg SBY yang mengaku koalisi makan hati tidak perlu lagi terjadi. Namun siapakah yang pas menjadi pendamping Jokowi?
Dalam banyak survei, Jokowi diprediksi akan menang dengan cawapres siapa saja. Mantan Wali Kota Solo ini dianggap sangat dominan. Lembaga survei Indo Barometer membuat simulasi dengan menyilang Jokowi-JK, Jokowi-Puan, Jokowi-Prananda, dan Jokowi-Hatta yang hasilnya tetap dimenangkan Jokowi terhadap lawan-lawan yang diperkirakan bakal tampil sebagai negatornya, yaitu Prabowo Subianto dan Aburizal Bakrie.
Nama-nama yang disandingkan pada Jokowi itu homogen. Berasal dari internal PDIP (Puan dan Prananda), serta nama-nama yang elektabilitasnya dihasilkan dari rekadaya mempopulerkan diri (JK dan Hatta). Nama-nama itu nilai tambahnya sangat kecil bagi PDIP, karena elektabilitasnya semu.
Nampaknya lembaga survei itu lupa, bahwa ada satu nama lagi yang sangat potensial untuk menguati elektabilitas Jokowi. Nama ini mampu menambah pundi-pundi suara pendukung Jokowi, dan amat berperanan dalam laju pemerintahan ke depan. Dia adalah Akbar Tanjung.
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar itu punya massa riil. Dia dikenal sebagai negarawan yang cerdas. Punya etika politik yang tinggi, dan berpikir jauh ke depan sebelum bertindak. Jika Jokowi dipasangkan dengan Akbar Tanjung, rasanya kemonceran pasangan ini tidak diragukan lagi dalam laga yang sebentar lagi digelar. Benarkah? Kita lihat sama-sama.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar