Rabu, 05 Februari 2014

Ramai-rami Cari Domplengan ke Jokowi

Akademisi Universitas Jayabaya Lely Arianie menilai, wajar jika sejumlah partai menyatakan keinginannya untuk berkoalisi dengan PDI Perjuangan (PDI-P). Menurutnya, salah satu faktor yang membuat PDI-P dilirik karena posisinya saat ini "di atas angin". Survei sejumlah lembaga menunjukkan elektabilitas PDI-P unggul dibanding partai lainnya.
"Enggak heran karena sejak 2013 elektabilitas PDI-P tertinggi," kata Ketua Program Pascasarjana Politik Universitas Jayabaya ini, saat dihubungi, Rabu (5/2/2014).
Selain itu, kata Lely, PDI-P semakin menarik untuk diajak berkoalisi karena elektabilitas partai dan figur politisinya berbanding lurus. Hal ini dinilainya menjadikan sejumlah parpol semakin menggebu-gebu untuk berkoalisi dengan PDI-P.
"Kalau dulu kan ada asumsi, elektabilitas PDI-P kalah dengan elektabilitas Mega, tapi sekarang sama, ibarat baut dan mur," ujarnya.
Apalagi, salah satu kader PDI-P, Joko Widodo alias Jokowi, menjadi kandidat calon presiden dengan elektabilitas tertinggi. Merapat dengan PDI-P, menurut Lely, akan mendatangkan keuntungan karena partai lain bisa mendompleng popularitas Jokowi untuk meningkatkan elektabilitas partainya.
"Tujuan akhirnya pasti untuk menggaet figur, sekalian untuk menaikkan elektabilitas," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah parpol mulai menyuarakan keinginannya berkoalisi dengan PDI-P, di antaranya Partai Golkar dan Partai Demokrat. Golkar merasa cocok berkoalisi dengan PDI-P karena memiliki jejak historis panjang dan kesamaan visi menjalankan demokrasi bersamaan dengan pembangunan. Sementara, Demokrat ingin berkoalisi dengan PDI-P karena dianggap lebih jelas dibandingkan anggota koalisi dalam Sekretariat Gabungan yang sering menentang kebijakan pemerintah.

Sumber :
kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar