Program kampung deret yang menjadi andalan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) membenahi pemukiman warga dinilai tidak tepat sasaran.
Warga
yang sebelumnya telah diverifikasi untuk tempat tinggalnya dibenahi
program ini malah dibatalkan. Seperti dialami 169 Kepala Keluarga (KK)
di Kelurahan Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat.
“Semua warga kami
yang telah didata untuk program Kampung Deret tidak dapat. Malah
Kelurahan Rawasari, yang tidak mengajukan justru dapat. Jelas kami semua
kecewa dan menanyakan kenapa bisa seperti ini,” terang Oka, Ketua RW
011, Kelurahan Cempaka Putih Barat, Jumat (28/2/2014).
Lebih kecewanya
warga mengaku tidak memperoleh penjelasan dari pemerintah kota maupun
instansi terkait. “Paling warga cuma disarankan untuk kembali
mengajukan, tapi sampai sekarang kita belum mendapat formulir dari
kelurahan,” jelasnya.
Lurah Cempaka Putih Barat, Rosul Lubis,
mengatakan pengajuan kampung deret dilakukan di tahun 2013 untuk
pelaksanaan di tahun yang sama pula. Ia menduga hal ini terjadi karena
adanya kesalahpahaman antara Dinas Perumahan dan gedung Pemerintah DKI
dengan konsultan di lapangan. “Jadi sepertinya antara yang diinginkan
dinas dengan konsultan tidak nyambung, dan berdampak pada pendataan
itu,” jelasnya.
Saat dikonfirmasi terkait hal ini, Walikota
Jakarta Pusat, Saefullah, belum mengetahuinya. “Dimana itu, biar saya
cek dulu kebenarannya karena saya belum dapat kabar,” kata Saefullah.
Permasalahan
program kampung deret tidak hanya sampai disitu. Tidak menyeluruhnya
pemukiman warga yang dibenahi melalui program tersebut membuat iri warga
yang tidak kebagian pemukimannya dibenahi.
Tahun lalu, di Jakut
pembangunan kampung deret dilakukan di empat kecamatan, enam kelurahan
dengan jumlah rumah dipugar 230 unit.
Hal itu membuat iri warga
lain yang juga merasa berhak atas program tersebut. Ketua RT 01/10,
Kelurahan Sukapura, Dasmin,42 mengaku mengaku iri dengan pembangunan di
lingkungan seberang pemukimannya di RT 10/05 Kelurahan Semper Barat,
Cilincing. Selama ini dirinya sudah mengusulkan ke pihak Kelurahan dan
Kecamatan, namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan diperbaiki,
meskipun pemukiman dilingkungannya kondisinya sangat memprihatinkan.
Wakil Walikota Jakut, Tri Kurniadi, menjelaskan untuk tahun 2014 Jakut rencananya ada sebanyak 14 lokasi yang akan di benahi.
Sumber :
Pos Kota
Tidak ada komentar:
Posting Komentar