Jumat, 28 Februari 2014

Jokowi, Aher dan Rano Dipanggil KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi malam hari ini memanggil tiga kepala daerah buat memaparkan hasil kajian soal korupsi di daerah masing-masing. Menurut Juru Bicara KPK, Johan Budi, pertemuan malam ini adalah rapat soal pencegahan tindak pidana korupsi.
"KPK malam ini akan melakukan rapat koordinasi supervisi soal pencegahan. Ada sejumlah Gubernur dipanggil. Pertama Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi), Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Wakil Gubernur Banten, Rano Karno," kata Johan dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (28/2/2014).
Menurut Johan, ketiga gubernur dan pihak BPKP sudah mengkonfirmasi kehadiranya dalam acara yang akan digelar sekitar pukul 19.00 WIB malam ini di kantor KPK. Ditambahkan Johan, selain ketiga gubernur dan BPKP, pihaknya juga mengundang pihak dari DPRD tingkat provinsi, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
"Ketiganya telah memberikan respon kehadirannya termasuk BPKP, nanti akan ada pers konfrens mengenai penjelasan itu," tandasnya.
Hingga pukul 18.15 WIB, sudah terlihat Wakil Gubernur Banten, Rano Karno yang hadir. Saat datang di KPK, tak banyak komentar yang dilontarkan Rano.
"Hari ini launching pencegahan saja," tutur Rano.
Tak lama berselang, kepala BPKP Mardiasmo tiba di KPK. Menurutnya, pertemuan hari ini fokus membahas potensi korupsi dalam penggunaan APBD.
"Jadi memang salah satu kelemahan, salah satu modus barang kali kita harus hati-hati adalah pengadaan barang dan jasa di APBD terutama APBDP. Kalau di APBD perubahan untuk pengadaan barang jasa harus hati-hati, proses pengerjaan yang singkat, masalah di daerah, soal hibah dan bansos. Tiga itu yang akan kita lihat lebih dalam lagi," jelas Madiasmo.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan juga sudah tiba sekitar pukul 18.40 WIB. Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo belum terlihat tiba di KPK.

Seperti diketahui, tiga provinsi yang kepala daerahnya dipanggil KPK malam hari ini tersandung kasus dugaan korupsi. Yang paling hangat dan kerap dibicarakan adalah Banten. Provinsi itu diguncang skandal dugaan suap pengurusan sengketa pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Lebak pada 2013, pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Banten pada 2011, dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi Banten dan di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan.
Dalam perkara dugaan suap pengurusan sengketa pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Lebak pada 2013 dan dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dijebloskan dalam Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Sementara adik Atut, Tubagus Chaeri Wardana Chasan alias Wawan, terjerat empat kasus itu ditambah dengan dugaan pencucian uang. Nama Rano pun masuk dalam dakwaan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar.
Kemudian, akhir-akhir ini Provinsi DKI Jakarta juga diterpa isu tidak sedap. Utamanya soal dugaan korupsi pengadaan bus Transjakarta. Sementara di Provinsi Bandung sempat diguncang soal isu dugaan korupsi dana bantuan sosial dan penggelapan dana Bank Jawa Barat. Aher, sapaan Ahmad Heryawan, sempat disebut terlibat dalam penggelapan itu.


Sumber :
- merdeka.com
- detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar