Kamis, 06 Februari 2014

Jokowi Minta Banjir di Istana Tak Dibesar-besarkan

Gubernur Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meminta persoalan banjir di jalan sekitar Istana Negara tidak dibesar-besarkan. Menurutnya, banjir di jalan itu cepat surut.
"Jangan dibesar-besarkan, orang cuma sejam surut juga," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta Pusat, pada Kamis (6/2/2014).
Jokowi menampik anggapan bahwa ia gagal menanggulangi banjir Ibu Kota. Selain membutuhkan waktu lama hingga Jakarta bebas banjir, kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah kota atau kabupaten penyangga Jakarta, kata Jokowi, juga diperlukan.
Di Jakarta, lanjut Jokowi, melintas 13 sungai besar, 884 saluran kecil, dan ribuan saluran rumah tangga. Namun, wewenang atas sejumlah aliran air tersebut berbeda.
Tiga belas sungai besar dinaungi oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Sementara 884 saluran kecil sekaligus ribuan saluran rumah tangga dinaungi Pemerintah Provinsi DKI.
"Semua butuh proses. Siang malam kita perbaiki semua kok dari hulu sampai hilir. Artinya, kerja sama juga harus dilakukan. Enggak mungkin setiap hari cuma kejar-kejar saja," lanjut Jokowi.
Sebelumnya, hujan yang mengguyur Jakarta sejak Rabu dini hari menyebabkan sejumlah ruas jalan digenangi banjir. Salah satunya ialah Jalan Medan Merdeka Barat dan Jalan Merdeka Utara, depan Istana Negara, banjir mencapai ketinggian 30 hingga 50 sentimeter. Meski demikian, banjir tidak sampai masuk ke Istana Negara.

Sumber :
kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar