Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merencanakan
melepaskan monyet hasil razia di Pulau Seribu. Menurut Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo (Jokowi), monyet tersebut lebih baik jauh hidup
bebas tanpa gangguan manusia.
"Ada tempatnya, di Kepulauan Seribu
ada masih banyak tempat kita. Tapi yang terpenting terlokalisir lah,"
ujar Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/2/2014).
Monyet
tersebut akan dilepas ke Pulau Seribu, lanjut Jokowi, karena Taman
Margasatwa Ragunan (TMR) menolak menerima monyet itu dengan alasan
mereka mengidap penyakit berbahaya yang dapat menular ke satwa lainnya.
"Karena
monyetnya sakit. Banyak penyakitnya. Seperti hepatitis dan TBC. Jadi
kalau TMR enggak mau ya sudah," jelas mantan Wali Kota Solo ini.
Sebagai
bentuk tanggung jawab, Jokowi mengungkapkan, akan merawat monyet-monyet
tersebut hingga sembuh. Kelak setelah sembuh baru primata ini akan
dilepaskan ke hutan bebas. Sehingga mereka dapat hidup bebas tidak dalam
kandang atau terjerat rantai.
Seperti diketahui, pengelola TMR
menolak menampung monyet-monyet hasil razia yang dilakukan Pemprov DKI
Jakarta. Sebab monyet jalanan tersebut mayoritas menderita penyakit.
Sehingga dikhawatirkan jika tetap ditampung di Ragunan, akan menularkan
kepada hewan lainnya.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar