Hingga kini banjir masih menggenangi sejumlah wilayah Jakarta, termasuk
beberapa wilayah yang menjadi pusat bisnis di kawasan Hayam Wuruk,
Pinangsia, dan sekitar Glodok. Akibatnya, para pengusaha yang lokasi
usahanya terendam banjir mengalami kerugian cukup besar.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN) DKI Jakarta Sarman
Simanjorang mengatakan, sebanyak 3.000 toko di kawasan Glodok seperti
Lindeteves, Glodok Jaya, Harco, LTC dan Glodok City terkena dampak
banjir. Hampir 75 persen toko terpaksa tutup. Kerugian yang dialami
mencapai 12M.
"Omzet pertokonya rata-rata 5J.
Taksiran kita, mereka rugi 12M. Jumlah ini belum termasuk
kerugian pedagang di sepanjang Jalan Hayam Wuruk itu," ujar Sarman di
Jakarta, Kamis (6/1/2014).Selain di kawasan itu, sejumah pusat
bisnis dan industri di Jakarta seperti kawasan industri Pulogadung,
Mangga Dua, dan Kelapa Gading, juga terkena dampak banjir. Walau di
wilayah itu tidak terkena banjir secara langsung, namun kerugian
dirasakan lantaran akses menuju kawasan tersebut tergenang banjir,
sehingga menghambat operasionalnya.
"Karena akses menuju ke sana
banjir, karyawan dan kendaraan-kendaraan tidak bisa menuju ke sana,
akhirnya di kawasan JIEP Pulogadung, Mangga Dua, dan Kelapa Gading
terganggu," kata dia.
Namun, berapa total kerugian yang dirasakan
para pelaku usaha di kawasan itu Sarman belum menghitung. Ia pun
berharap, agar kerugian tidak terus berlanjut, Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo (Jokowi) dapat mempercepat terobosan program penanggulangan banjir di
Jakarta, tidak lagi 5 tahunan, tapi setiap tahun.
"Karena apa?
setiap kali banjir menggenangi Jakarta, kegiatan bisnis di Jakarta yang
menopang ekonomi nasional selalu terkena dampak yang cukup signifikan,"
jelas dia.
Terlebih, lanjut Sarman, mulai 1 Januari 2015
mendatang, Jakarta akan masuk ke dalam Asean Economy Community di mana
kegiatan perdagangan kawasan Asia Tenggara dibuka selebar-lebarnya.
"Sebagai
sebuah kota pusat bisnis, perdagangan pariwisata dan investasi, Jakarta
harus mampu menekan dampak banjir. Jika itu terjadi, investor,
wisatawan tidak ragu datang ke Jakarta," tukas Sarman.
Sumber :
liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar