Kamis, 06 Februari 2014

Pengusaha `Menjerit` ke Jokowi

Hingga kini banjir masih menggenangi sejumlah wilayah Jakarta, termasuk beberapa wilayah yang menjadi pusat bisnis di kawasan Hayam Wuruk, Pinangsia, dan sekitar Glodok. Akibatnya, para pengusaha yang lokasi usahanya terendam banjir mengalami kerugian cukup besar.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, sebanyak 3.000 toko di kawasan Glodok seperti Lindeteves, Glodok Jaya, Harco, LTC dan Glodok City terkena dampak banjir. Hampir 75 persen toko terpaksa tutup. Kerugian yang dialami mencapai 12M.
"Omzet pertokonya rata-rata 5J. Taksiran kita, mereka rugi 12M. Jumlah ini belum termasuk kerugian pedagang di sepanjang Jalan Hayam Wuruk itu," ujar Sarman di Jakarta, Kamis (6/1/2014).Selain di kawasan itu, sejumah pusat bisnis dan industri di Jakarta seperti kawasan industri Pulogadung, Mangga Dua, dan Kelapa Gading, juga terkena dampak banjir. Walau di wilayah itu tidak terkena banjir secara langsung, namun kerugian dirasakan lantaran akses menuju kawasan tersebut tergenang banjir, sehingga menghambat operasionalnya.
"Karena akses menuju ke sana banjir, karyawan dan kendaraan-kendaraan tidak bisa menuju ke sana, akhirnya di kawasan JIEP Pulogadung, Mangga Dua, dan Kelapa Gading terganggu," kata dia.
Namun, berapa total kerugian yang dirasakan para pelaku usaha di kawasan itu Sarman belum menghitung. Ia pun berharap, agar kerugian tidak terus berlanjut, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dapat mempercepat terobosan program penanggulangan banjir di Jakarta, tidak lagi 5 tahunan, tapi setiap tahun.
"Karena apa? setiap kali banjir menggenangi Jakarta, kegiatan bisnis di Jakarta yang menopang ekonomi nasional selalu terkena dampak yang cukup signifikan," jelas dia.
Terlebih, lanjut Sarman, mulai 1 Januari 2015 mendatang, Jakarta akan masuk ke dalam Asean Economy Community di mana kegiatan perdagangan kawasan Asia Tenggara dibuka selebar-lebarnya.
"Sebagai sebuah kota pusat bisnis, perdagangan pariwisata dan investasi, Jakarta harus mampu menekan dampak banjir. Jika itu terjadi, investor, wisatawan tidak ragu datang ke Jakarta," tukas Sarman.

Sumber :
liputan6.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar