Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyatakan tidak peduli terhadap
pandangan atau penilaian banyak pihak yang menyatakan dirinya telah
gagal menangani banjir di Jakarta.
Sebab, masalah banjir sudah menjadi masalah menahun yang belum dapat
diselesaikan. Begitu kompleksnya penyelesaian masalah banjir, sehingga
menurut Jokowi membutuhkan proses yang panjang dalam waktu yang tidak
sebentar.
"Semuanya dalam proses kan. Penanganan banjir Jakarta itu perlu waktu," kata Jokowi di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (6/2/2014).
Dalam penanganan banjir di Ibu Kota, Jokowi mengungkapkan, pihaknya
sudah berusaha maksimal melakukan berbagai upaya mengurangi genangan air
di seluruh wilayah Jakarta. Tetapi semuanya itu tidak akan terbantu
jika penanganan banjir dari hulu tidak turut dilakukan.
"Saya kira, setahun kemarin, siang malam kita sudah habis-habisan.
Kita juga sudah melakukan penanganan dari hulu ke hilir. Kita juga sudah
temukan permasalahannya. Hulunya harus diapakan, dan hilirnya harus
diapakan kita sudah tahu. Tapi kita perlu waktu," ujarnya.
Mantan Wali Kota Solo ini mengingatkan kembali, wilayah DKI Jakarta
dilewati 13 sungai besar yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.
Lalu ada sebanyak 884 sungai kecil yang menjadi tanggung jawab Pemprov
DKI.
Artinya, penanganan banjir di Jakarta butuh kerja sama antara Pemprov
DKI dengan pemerintah pusat. Juga harus ada kerja sama dengan Pemprov
Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Bogor. Jika hal itu berjalan dengan
baik, maka banjir dapat berkurang, bahkan bisa dihilangkan dari Jakarta.
"Ada kerja sama dengan Pemprov Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Bogor
dan pemerintah pusat. Jadi semuanya harus kerja sama," kata Jokowi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar