Nama Joko Widodo (Jokowi) selalu menduduki peringkat pertama berbagai survei
capres. Meski belum pasti dicalonkan tetapi wajah bloon ini merupakan mimpi buruk bagi Gerindra, betapa tidak, dengan sekali libas saja Jokowi bisa memporak-porandakan capres Gerindra yang mungkin telah mengabiskan triyunan rupiah untuk promosi pencapresannya. Oleh karena itu, Gerindra yang dahulu sebagai salah satu partai pengusung
pasangan Jokowi-Ahok pada Pilgub DKI, meminta agar Jokowi
menyelesaikan masa jabatannya dan tak menjadi capres yang bisa membahayakan capres Gerindra.
"Waktu kita
dukung pasangan cagub-cawagub DKI itu kan untuk durasi tertentu.
Jakarta punya banyak masalah dan untuk menyelesaikannya tidak semudah
membalikkan telapak tangan. Jokowi-Ahok sudah on the right track," kata
Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon.
Hal ini dia ungkapkan di sela-sela perayaan ulang tahun ke-6 Gerindra di kantornya Jl. Harsono RM Jaksel, Kamis (6/2/2014).
Menurut
Fadli, Jokowi harus menuntaskan janji-janjinya kepada warga Jakarta.
Saat ini, ibu kota masih jauh dari slogan "Jakarta Baru" yang dibawa
Jokowi-Ahok saat kampanye.
Di sisi lain, Ketua Umum Gerindra
Suhardi mengakui bahwa Wagub DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) yang
juga kader Gerindra memiliki popularitas yang tinggi. Nama Ahok memang
mulai muncul sebagai kandidat cawapres yang dipilih masyarakat di
beberapa lembaga survei.
"Ahok popularitasnya tinggi memang.
Kita lihat dan kita diskusi dengan pembina dan anggota-anggota kita yang
lain," kata Suhardi di acara yang sama.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar