Sebelum datangnya musim penghujan pada Desember 2013 lalu, Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
melakukan kerjasama modifikasi cuaca.
Modifikasi cuaca itu
dianggarkan sebesar Rp28 miliar. Dari jumlah itu, Rp8 miliar di
antaranya ditanggung oleh BNPB. Namun nyatanya, hingga saat ini hujan
lebat masih menyapa Ibu Kota. Banjir berkepanjangan pun melanda Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menegaskan modifikasi cuaca
itu menjadi kewenangan BNPB.
"Rekayasa cuaca itu dilakukan melibatkan
BNPB dan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika). Kami belum
mengeluarkan sepeserpun, kami belum mengeluarkan uang untuk itu," kata
Jokowi di Balai Kota Jakarta, Kamis, 6 Februari 2014.
Karena itu,
Jokowi meminta semua pihak tidak hanya menyalahkannya ketika hujan
lebat masih mengguyur. "Jadi jangan Jokowi terus yang disalahkan masalah
rekayasa cuaca," ujarnya.
Jokowi mengaku akan selalu mendukung
setiap kebijakan selama menghasilkan hal yang positif. Dia berharap
tidak ada anggapan rekayasa itu hanya menghabis-habiskan uang.
"Sepanjang itu baik dan bagus tentu kami akan mendukung. Jangan dipikir
kami mengeluarkan uang banyak untuk itu," ujar dia.
Sumber :
viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar