Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), bosan menanggapi opini
perihal kegagalan dirinya menangani banjir Ibu Kota. Jokowi hanya
membela diri jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah berupaya
habis-habisan sejak 2013 untuk atasi banjir.
"Gak mungkin kamu ngejar-ngejar saya saja dan nanya cuman
itu..Itu..saja. Saya kira setahun kemarin, siang malam kita sudah
habis-habisan," ujar Jokowi di Balaikota Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2014).
Jokowi mengungkapkan butuh waktu yang lama untuk mengatasi banjir
Jakarta. Banjir, lanjutnya, tidak bisa diatasi dengan cara instan,
tetapi butuh proses.
“Semuanya dalam proses kan, kita perlu waktu. Kita sudah melakukan
penanganan dari hulu ke hilir. Kita juga sudah temukan permasalahannya.
Hulunya harus diapakan. Hilirnya harus diapakan,” ungkap Jokowi.
Mantan Wali Kota Surakarta itu menjelaskan Jakarta dilintasi 13 sungai
utama dan 884 sungai kecil yang hampir seluruhnya sudah mengalami
penyempitan. Penyempitan ini mengurangi kemampuan sungai mengalirkan air
hujan.
Normalisasi sungai itu, lanjutnya, tidak selalu berada di tangan Pemprov
DKI. "Harus diketahui kita itu dilewati 13 sungai besar yang itu jadi
tanggungjawab pemerintah pusat. Lalu ada 884 sungai kecil yang menjadi
tanggung jawab pemprov," terang dia.
Oleh karena itu, Jokowi juga meminta warga Jakarta untuk bisa
bekerjasama dengan pihak Pemprov DKI, Pemprov Jawa Barat dan Kabupaten
Bogor dalam mengatasi banjir.
"Jadi semua tidak hanya di kita, jadi ada kerja sama dengan Pemprov Jawa
Barat, Kabupaten Bogor dan Pemerintah Pusat. Jadi semuanya harus kerja
sama," pungkas Jokowi.
Sumber :
metrotvnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar