Rencana penutupan Jalan MH Thamrin, Jakarta, karena adanya simulasi
pengamanan Pemilu 2014 pada esok hari dianggap tidak tepat. Kebijakan
tersebut dianggap merugikan masyarakat.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku belum mengetahui adanya
rencana penutupan jalan protokol tersebut. "Tidak tahu. Suratnya juga
saya belum terima," kata Jokowi.
Seperti diketahui, arus lalu lintas di Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat,
akan ditutup pada Jumat (7/2/2014). Penutupan itu dilakukan karena adanya
simulasi pengamanan Pemilu 2014 di depan kantor Bawaslu atau seberang
Sarinah. Penutupan jalan akan dilakukan mulai pukul 07.00 hingga 11.00
WIB.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Komisi A Taufiqurrahman mengatakan,
seharusnya Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mencari lokasi lain untuk
melakukan simulasi agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat. Jangan
justru menggunakan jalan protokol di hari kerja dan pada jam sibuk.
Menurut Taufiq, simulasi pengamanan pemilu sebenarnya bisa saja
dilakukan di Monas atau di Senayan. Karenanya, dia mendesak pemerintah
untuk memindahkan lokasi kegiatan simulasi tersebut.
"Kalau bisa lokasinya dirubah lah. Niat baik kan harus dilakukan dengan cara yang baik juga," kata politikus dari Partai Gerindra ini, Kamis (6/2/2014).
Jika penutupan Jalan Thamrin tetap dilakukan, Taufiq khawatir hal itu
justru akan menjadi bumerang. Sebab, bisa saja masyarakat menjadi tidak
simpatik karena merasa dirugikan akibat adanya simulasi pengamanan
pemilu tersebut.
Sumber :
republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar