Jumat, 07 Februari 2014

Alasan Investasi Foxconn di DKI adalah figur "JOKOWI"

Direktur Foxconn Technology Group, Terry Gou mengaku memutuskan berinvestasi di Jakarta karena figur Gubernur DKI, Joko Widodo (Jokowi). "Dia punya kemampuan eksekusi yang berbeda," katanya dalam bahasa Inggris di Balai Kota, Jumat (7/2/2014). Faktor lainnya, kata Gou, adalah banyaknya tenaga muda dan sumber daya alam di Indonesia. "Ada banyak generasi muda, SDA, tapi dengan bertemu Jokowi, saya bisa mempercepat prosesnya."
Gou menceritakan, telah menemui Jokowi setahun lalu ketika sedang mencari-cari lokasi investasi pabrik baru perusahaan elektronik tersebut.
Sebagai investor, dia butuh bantuan menghadapi risiko investasi. "Jokowi berjanji bisa selesaikan masalah itu."
Belakangan, Gou mengaku terkesan karena Pemprov DKI menunjukkan keseriusan. Salah satu buktinya, kata dia, pemerintah DKI mengirim satu tim termasuk dari Kawasan Berikat Nusantara ke markas Foxconn di Taipei, sepekan lalu. "Dia memverifikasi saya akan investasi di sini atau tidak. Dia tidak hanya bicara. Ini serius. Jadi dengan ini saya membuat penilaian saya."
Soal masalah Jakarta seperti kemacetan, Gou tidak khawatir. Menurutnya, kota besar seperti New York dan Beijing pun bermasalah dengan kemacetan.  Itu sebabnya, Jumat pagi ini Gou menandatangani Letter of Intent kerjasama dengan Pemprov atau KBN sebesar USD 1 miliar. Targetnya adalah mendirikan industri teknologi tinggi (high-end) dalam bidang teknologi informasi bagi tenaga kerja muda. Produk yang dijanjikan misalnya pembuatan chip dan konduktor telepon seluler.

Rela Korbankan Liburan Tahun Baru Cina demi Jokowi
Direktur Foxconn Technology Group, Terry Gou, mengaku mengorbankan hari liburnya demi menandatangani nota kerja sama atau letter of intent di Jakarta. "Saya menggunakan liburan saya untuk ke sini menandatangani ini (letter of intent)," kata Terry di Balai Kota, Jumat (7/2/2014). Sebab, saat ini bagi dia masih merupakan masa liburan Tahun Baru Cina.
Menurutnya, Indonesia adalah negara yang prospektif untuk investasi. "Saya punya daftar negara-negara besar untuk investasi termasuk Rusia, Cina, Amerika Serikat, Mexico, Brazil, India. Tapi menurut saya masa depan dimulai di Indonesia."

Sumber :
tempo.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar