Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menempuh jalur berbeda saat
bersepeda, Jumat (7/2/2014) pagi. Sambil bersepeda, Jokowi memantau
sejumlah jalan yang rusak akibat diterjang hujan dan banjir akhir-akhir
ini.
Jokowi dan sekitar 20 orang pesepeda berangkat dari rumah
dinas Jokowi di Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, pukul
06.45 WIB. Mereka menempuh rute Jalan Diponegoro-Kramat Raya-Senen-Tugu
Tani-Medan Merdeka Barat-Balaikota.
Jalan rusak terlihat di sepanjang
perjalanan rombongan tersebut, yakni di beberapa ruas Jalan Diponegoro
dan Kramat Raya serta Jalan Kwitang arah Tugu Tani.
Jokowi tidak
menghentikan sepedanya di jalan rusak itu. Ia sesekali mengobrol dengan
Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah dan pejabat lainnya.
Selama perjalanan, Jokowi melakukan inspeksi kondisi jalan dan sampah
yang berserakan. Yang menjadi perhatiannya adalah Jalan Diponegoro,
Jalan Kramat Raya dan Jalan Kwitang, karena banyak tumpukan sampah.
"Sampah tadi semua sudah saya petakan. Nanti kami perbaiki, menunggu panas," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, tumpukan sampah pascabanjir di Jalan Kramat Raya
itu bukan masalah besar. Kata dia, setelah selesai musim hujan, Dinas
Kebersihan DKI Jakarta harus bergerak cepat. Sebab, musim hujan seperti
saat ini belum efektif untuk membersihkan sampah.
"Itu tadi lagi proses pengangkatan sampahnya. Nanti beres hujan lebih dipercepat lagi," ujarnya.
Sesampainya di
Balaikota Jakarta, Jokowi melepas satu per satu kancing kemeja kuning
bercorak lambang "Bike to Work". Dia lantas mengipas-kipas leher dan
badan yang terbalut kaus putih. Jokowi mengaku puas atas kegiatan
bersepeda sekaligus tinjauannya itu. "Itu tadi dibawa Pak Wali
muter-muter. Bagus juga," ujar Jokowi.
Jokowi mengaku persoalan
jalan rusak yang terjadi di sepanjang jalan yang dilaluinya tadi sama
dengan persoalan di sejumlah jalan lain di Jakarta. Ia tidak bakal
menginstruksikan apa-apa kepada Dinas Pekerjaan Umum DKI untuk
memperbaiki jalan rusak itu. Ia yakin Dinas PU DKI telah mengetahui dan
bakal melaksanakannya.
"Sudah dipetakan semua mana yang harus diperbaiki. Saya kira pasti akan diperbaiki. Hanya menunggu panasnya saja," ujarnya.
Jokowi sempat
diwawancara wartawan majalah di Amerika Serikat.
Adalah Jeff Hutton, wartawan The Christian Science Monitor,
di Amerika Serikat, yang penasaran dengan pencalonan Jokowi sebagai
presiden. Pada Jumat (7/2/2014) pagi, Jeff bertanya soal rencana
pencalonan Jokowi untuk duduk sebagai RI-1. Lalu, apa jawaban Jokowi?"I don't think about that," kata Jokowi. Jawabannya sangat mirip dengan pernyataan Jokowi ketika ditanya wartawan Indonesia. "Ndak mikir copras-capres," begitulah kira-kira.
Jeff yang didampingi seorang penerjemah hanya tersenyum. Dia masih
penasaran dan bertanya kepada Jokowi, apakah nanti pencalonannya sebagai
presiden akan diumumkannya sendiri atau diserahkan ke mekanisme
partainya, PDI Perjuangan.
"You can ask that to Ibu Mega. I concentrate to my job as Governoor of Jakarta," ujar Jokowi.
Kepada wartawan bule itu, Jokowi mengatakan bahwa Pemprov DKI
memiliki segudang masalah dengan banjir dan kemacetan. Pada dua hal
itulah Jokowi mengonsentrasikan pekerjaannya sebagai gubernur. Mendengar
itu, Hutton pun tersenyum.
Jeff juga bertanya soal
betapa mudahnya orang menemui Jokowi. "You're very accessible. Is that your policy?" Jokowi mengatakan, melalui komunikasi dengan warga, dia bisa mendengar langsung masalah dan keluhan warga.
Sumber :
- detik.com
- tribunnews.com
- tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar