Selasa, 31 Desember 2013

Virus Pesta Rakyat ala Jokowi Menyebar

Perayaan Tahun Baru bagai virus yang menyebar di kota-kota besar. Dengan kekhasannya sendiri, kota-kota besar itu menggelar pesta rakyat untuk menyambut tahun 2014 yang sudah di depan mata. Cuaca yang kurang bersahabat sepertinya tidak akan mengganggu pesta akbar ini.
Kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Bandung, Bali, dan Balikpapan sudah bersiap menggelar acara luar biasa untuk bersukaria bersama warganya.
Untuk keperluan ini, hampir semua kota menggelar malam tanpa kendaraan (car free night) agar warga bisa bersukaria tanpa terganggu asap dan suara kendaraan bermotor.
Selain itu, warga diminta tidak melakukan konvoi berkeliling kota dengan kendaraan bak terbuka atau naik ke atap kendaraan. Jika tetap dilakukan, mereka akan ditindak.
Polisi juga akan mencegah truk, trailer, dan angkutan barang lain yang hendak masuk ke Jakarta.
Warga Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang yang ingin merayakan Tahun Baru di Jakarta diimbau untuk menggunakan kendaraan umum, seperti kereta komuter, yang akan beroperasi 24 jam.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mendirikan 12 panggung di sepanjang Jalan MH Thamrin-Jalan Sudirman dari Gedung Indosat hingga Dukuh Atas, yaitu di Balai Kota, Silang Barat Daya Monas, Bank Indonesia, Wisma Mandiri, Gedung Jaya, Jalan Sunda, EX Center, Hotel Pullman, Bundaran HI, Jalan Pamekasan, Gedung UOB, dan Stasiun Dukuh Atas.
Panggung-panggung itu akan menyajikan hiburan tradisional dan modern. Tak ketinggalan acara kirab budaya, karnaval pelajar, drum band, pentas seni, dan artis Ibu Kota juga ada.
Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, berencana memulai pesta kembang api pada pukul 18.00. Pesta ini akan dipusatkan di kawasan Lapangan Simpang Lima, Semarang.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, kegiatan serupa dalam menyambut Tahun Baru juga berlangsung di halaman Balai Kota Semarang. Acara di Balai Kota ini merupakan acara ”Guyub, Gayeng, Seneng Bersama”, yang akan menampilkan pergelaran seni dan budaya Kota Semarang.
Menurut Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Semaran Achyani, pesta kembang api akan berlangsung pukul 18.00 hingga pukul 01.00.
Di kawasan Pantai Kuta (Bali) juga akan diselenggarakan malam tanpa kendaraan selama 14 jam. ”Akses menuju pantai ditutup bagi kendaraan mulai pukul 16.00 (hari ini) dan akan dibuka lagi pada Rabu (1/1) pukul 06.00,” kata Kepala Kepolisian Sektor Kuta Komisaris Nyoman Resa.
Selain khusus pejalan kaki, polisi dan tokoh adat setempat memberikan kelonggaran mengenai kembang api. Mereka sepakat membebaskan masyarakat menyalakan kembang api dengan ukuran 1 inci hingga 2 inci. ”Ukuran 2 inci sampai 8 inci harus mengajukan izin ke polisi,” kata Resa.
Pemerintah Kota Bandung menyambut malam pergantian tahun dengan meluncurkan bus wisata, pesta kuliner, dan berbagai kegiatan kesenian yang dipusatkan di Jalan Dago.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya akan memasang panggung-panggung kesenian baru saat penutupan jalan oleh pihak kepolisian mulai pukul 18.00. ”Acaranya akan dimulai pukul 20.00. Pemkot akan menghadirkan car free night tahun ini yang berbeda jika dibandingkan dengan tahun lalu,” ujar Ridwan.
Di Bekasi, pesta Tahun Baru juga akan dilangsungkan dengan meriah. Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkot Bekasi Maria Ulfa mengungkapkan, kesenian yang akan tampil antara lain topeng dan pantun Bekasi serta pencak silat. Ada pula barongsai dan reog ponorogo. Penampilan ini disuguhkan oleh sanggar-sanggar seni dan pelajar.
Wali Kota Rahmat Effendi bersama jajaran musyawarah pimpinan daerah akan menyapa warga dan hitung mundur bersama yang diakhiri dengan ledakan kembang api sebanyak 1.650 kali.
Sementara itu, mal dan hotel juga ikut menggelar acara spesial Tahun Baru. Central Park, Margocity, Summarecon Bekasi, misalnya, akan menggelar pesta kembang api. Hotel Mulia Senayan akan menampilkan Patrizio Buanne.

Tanpa kembang api
Jika banyak kota akan menggelar pesta rakyat dengan kembang api, Kota Surabaya justru tidak akan menyalakan kembang api. Tahun Baru bukan berarti waktu untuk berpesta, hura-hura, apalagi menghamburkan uang rakyat untuk membeli kembang api hingga ratusan juta rupiah. Pergantian tahun adalah momen refleksi untuk terus memupuk semangat bekerja keras demi kemajuan masyarakat.
Itulah konsep Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (52) dalam memaknai pergantian tahun 2013-2014. Baginya, pesta Tahun Baru berarti pesta yang harus dinikmati oleh rakyat, tanpa merugikan rakyat itu sendiri dan tanpa menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah. ”Pesta Tahun Baru harus menguntungkan atau memberi manfaat dengan menjadikan rakyat lebih produktif,” kata dia.
Pemkot Surabaya hanya akan menutup jalan protokol dan mengerahkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah berpameran. Mereka diberi kesempatan mempromosikan produk unggulan masing-masing untuk menjaring pembeli. Pameran ini diharapkan juga menjadi media untuk memperluas jaringan dagang.
”Agar pesta Tahun Baru lebih semarak serta meriah, kami akan mengerahkan pelajar sekolah dasar hingga sekolah menengah atas mengadakan pergelaran tari,” ujar Risma.
Sementara itu, informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menunjukkan, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat berpotensi terjadi di kawasan Jabodetabek dari 30 Desember 2013 hingga 2 Januari 2014.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika juga mengeluarkan peringatan dini mewaspadai kemungkinan hujan deras disertai angin kencang dan petir untuk kawasan Jabodetabek memasuki tanggal 1 Januari 2014.

Sumber :
kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar