Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan delapan operator bus di pool Bis Hek, Kramat Jati, Jakarta Timur lima hari setelah kejadian roda bus Transjakarta lepas, Selasa (31/12/2013).
Jokowi meminta para operator memperhatikan pemeliharaan bus secara detil sesuai lembar checklist yang ada. Jokowi menanyakan apakah prosedur pemeliharaan bus sudah dijalankan.
"Kita blak-blakan saja, kalau belum, bilang belum," kata Jokowi. Tapi perwakilan operator kompak menjawab sudah sesuai prosedur.
Usai pertemuan selama tujuh menit itu, para operator mengungkapkan unik-uneknya. Manajer Operasional PT Trans Mayapada, Richo Novie misalnya mengeluhkan waktu pembayaran operator pada tanggal 20 setiap bulan. PGN selaku pemasok bahan bakar gas meminta pembayaran tanggal 15. "Jadi kami harus talangi dulu."
Menurutnya, itu cukup mengalihkan anggaran yang harusnya buat pemeliharaan dan operasional. Terlebih, rasio BBG mencapai 50 persen dari keseluruhan pembayaran. "Setengahnya habis buat BBG aja." Dia berharap, rasio itu bisa diturunkan jadi 25 persen.
Kedua, Richo meminta SPBG di pool tersebut diaktifkan. Menurut dia, SPBG milik swasta di sana sudah ada sejak 2008, namun belum diaktifkan karena belum ada aliran gas. Padahal penambahan SPBG urgen untuk operasional bus.
Richo sempat berkomentar soal kondisi bengkelnya yang dikritik Jokowi. Menurut dia, kondisi bengkel dengan lantai berjelaga adalah hal biasa. "Namanya juga bengkel di Indonesia, memang begitu."
Kamis, 26 Desember lalu, roda bus Transjakarta lepas di kawasan Matraman, Jakarta Timur. Roda bus bernomor seri JTM 039 itu terlepas akibat patah as.
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar