Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bernada keras ketika berdiskusi
dengan para operator yang berada di pul transjakarta, Jalan Hek Kramat
Jati. Di hadapan sembilan pimpinan operator, Jokowi mengeluarkan
berbagai unek-unek permasalahan transjakarta yang kerap mogok, bahkan
bannya sampai copot.
"Saya ingin titip semua yang berkaitan dengan manajemen
pemeliharaan," kata Jokowi di hadapan sembilan pimpinan operator bus
transjakarta, Selasa (31/12/2013).
Adapun sembilan operator itu antara lain PT Jakarta Ekspress Trans
(PT JET), PT Trans Batavia, PT Jakarta Trans Metropolitan, PT Jakarta
Mega Trans, PT Eka Sari Lorena, PT Primajasa Perdayana Utama, PT
Bianglala Metropolitan, PT Trans Mayapada Busway, dan PT DAMRI. Para
pimpinan operator transjakarta itu hanya terdiam mendengar ucapan
Jokowi.
Menurut Jokowi, pul transjakarta yang dipergunakan juga sebagai
bengkel itu harus bersih. Operator harus dapat menghilangkan stereotip
bengkel di Indonesia yang terkesan hitam dan kotor. Apabila bengkel itu
bersih, kata Jokowi, segala problem dan permasalahan akan dengan mudah
dikontrol.
"Tempat itu memengaruhi pola kerja. Kalau tempatnya bersih dan enggak kotor, manajemen pasti berjalan dengan baik," kata Jokowi.
Tanggung jawab itu, kata Jokowi lagi, tidak hanya diserahkan kepada
operator, tetapi juga Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Unit Pengelola
(UP) Transjakarta. Mendengar itu, para pimpinan operator hanya
mengangguk. Tak ada satu patah kata pun yang terlontar dari mulut
pemimpin operator.
Sambil melihat kertas kontrol rutin, Jokowi kembali menasihati para
operator. Menurut hasil kontrol di lembaran itu, lanjut dia, itu sudah
bagus. Namun, ia tidak mengetahui apa yang ditulis di dalam lembar
kontrol itu benar dilaksanakan atau tidak.
Jokowi meragukan hasil tersebut. Sebab, apabila memang benar-benar
dikontrol rutin, peristiwa copotnya ban bus transjakarta tak akan
terjadi.
"Apa benar ini semua dilaksanakan setiap hari?" tanya Jokowi.
"Iya, Pak," jawab para pimpinan operator.
"Bener? Besok saya cek loh. Kita enggak mau ada kejadian
seperti kemarin. Soalnya di dunia ini, cuma di sini yang ada bus bannya
copot," keluh Jokowi.
Ia menginginkan semua peristiwa yang memperlihatkan "kebobrokan"
transjakarta tidak lagi terjadi. Misalnya, bus tiba-tiba mogok di tengah
jalan, bus transjakarta terbakar, ban copot, dan sebagainya. Semua
permasalahan transjakarta itu menyangkut pada keselamatan masyarakat.
Oleh karena itu, baik UP Transjakarta maupun operator diharuskan
memperbaiki pelayanannya kepada masyarakat. Ia menargetkan pada Januari
mendatang, segala yang menjadi permasalahan dalam manajemen operator
untuk diperbaiki sehingga saat Jokowi blusukan kembali ke pul transjakarta ini semuanya terlihat beda, tertata, dan seperti baru lagi.
"Saya ini orang pabrik jadi mengerti dan ngomong apa adanya
saja. Saya kasih waktu satu bulan sehingga saya bisa lihat manajemen
yang baik ataupun tidak baik," ujar Jokowi menutup pengarahannya kepada
operator.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar