Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Betawi H Zainuddin gagal dilantik oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, orang nomor satu ini menghadiri kegiatan pengerukan Waduk Sunter di Jakarta Utara.
Alhasil, Zainuddin terpaksa harus menerima dirinya dilantik oleh Ketua Dewan Penasihat Bamus Betawi Slamet Effendi Yusuf di Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu (6/11/2013). Ketua Forum Betawi Rempug (FBR) Lutfi Hakim menilai ketidakhadiran gubernur dalam pelantikan Ketua Bamus Betawi periode 2013-2018 sebagai tindakan tak mendukung dari Jokowi terhadap Bamus pimpinan Zainuddin atau Oding.
Hal itu terlihat saat beberapa pimpinan ormas Betawi menemui Jokowi beberapa waktu lalu. Jokowi meminta kisruh dalam tubuh Bamus Betawi diselesaikan terlebih dahulu. Baru dia akan melantik Ketua Bamus Betawi yang telah disepakati kedua belah pihak. “Perwakilan disuruh rujuk dulu, baru Jokowi mau melantik Ketua Bamus Betawi," kata Lutfi.
Salah satu staf Humas Pemprov DKI Jakarta membenarkan Jokowi terpaksa tak dapat menghadiri pelantikan Zainuddin sebagai Ketua Bamus Betawi lantaran menghadiri pengerukan Waduk Sunter di Jakarta Utara. "Beliau meninjau pengerukan Waduk Sunter. Jadi tak bisa menghadiri pengukuhan Ketua Bamus Betawi," kata staf humas Pemprov DKI.
Menanggapi hal itu, Jokowi mengatakan sebagai pemimpin DKI Jakarta dirinya tidak mau dimanfaatkan oleh satu satu pihak sehingga dia dapat terseret dalam area konflik para tokoh Betawi. "Bamus Betawi rukun dulu, baru saya mau ngomong," kata Jokowi singkat.
Seperti diketahui, aroma perpecahan di internal Bamus Betawi santer terdengar setelah Mubes Betawi ke-6 atau pemilihan ketua umum yang baru di organisasi yang menaungi 114 Ormas Betawi itu ditunda dari Februari menjadi Maret 2013. Saat itu, dukungan banyak diberikan kepada Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz dan anggota DPRD DKI Zainuddin MH.
Namun, saat digelar pada 3 Maret 2013 lalu, perdebatan sengit tetap terjadi. Alhasil, Mubes tak menghasilkan terpilihnya ketua umum yang baru. Mubes akhirnya memutuskan memilih Ketua Umum Bamus Betawi periode 2008-2013, Nachrowi Ramli, sebagai Ketua Majelis Tinggi Bamus Betawi.
Saat itu, Nachrowi bersama sembilan anggota Majelis Tinggi memiliki tugas untuk memilih ketua umum yang baru selambat-lambatnya satu bulan. Namun, belum selesai melaksanakan tugasnya, Nachrowi justru mundur dari posisinya.
Kisruh internal semakin terlihat saat Zainuddin dinobatkan menggantikan Nachrowi menjadi Ketua Majelis Tinggi Bamus Betawi sekaligus Ketua Umum, pada 19 Mei 2013. Namun, Mubes tandingan dibuat dan menghasilkan Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz sebagai ketua umum yang baru.
Penobatan Djan Farid sebagai Ketua Umum Bamus dilakukan oleh Majelis Tinggi Bamus, yang diketuai oleh Mayjen TNI (Purn) Eddie M Nalapraya, Juni lalu. Sejak saat itu, kedua pihak saling klaim sebagai pengurus yang sah. Keduanya juga mengklaim akan memajukan budaya Betawi.
Sumber :
beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar