Sekretaris Jenderal Forum Buruh DKI Jakarta, Muhammad Toha menegaskan kekecewaannya terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 2,4J. Menurutnya Jokowi menyepelekan hasil survei upah versi para buruh.
"Pada dasarnya kebutuhan buruh 3,7J itu survei yang dibikin Juli, itu bukan main-main," ujar Muhammad Toha saat menggelar jumpa pers di depan Balai Kota, Jakarta, Rabu (6/11/2013).
Muhammad Toha juga menyatakan kembalinya buruh melakukan aksi demonstrasi siang ini untuk menunjukkan bahwa buruh tetap konsekuen menginginkan UMP Jakarta sebesar 3,7J.
"Forum buruh DKI, menyatakan sangat kecewa dengan Gubernur, yang hari Jumat (1/11/2013) menandatangani ditetapkannya UMP Jakarta sebesar 2,4J," ucap Muhammad Toha.
Sementara itu, Jokowi sedang tidak berada di Balai Kota. Dirinya tengah mengunjungi beberapa lokasi seperti ke Sunter dan Pluit, Jakarta Utara.
Ini kesekian kalinya Jokowi enggan menemui buruh yang telah lebih dari satu pekan melakukan aksi demonstrasi di kantornya, meski pada hari Kamis (31/10/2013) lalu, Jokowi berusaha menemui buruh namun buruh belum siap.
Bagi Jokowi, Penetapan UMP Harga Mati
Dilain pihak, Jokowi menegaskan pihaknya tidak akan mengubah ketetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) seperti yang menjadi tuntutan buruh yakni sebesar 3,7J.
"Kan sudah dinegosiasi kemarin," ujar Jokowi, Rabu (6/11/2013).
Jokowi juga mempersilakan kepada buruh untuk melaksanakan demo di depan kantornya, Balai Kota, Jakarta.
"Ya tidak apa-apa demo kok. Kemarin tiap hari demo. Kenapa sih, kita lihat juga demo," ucap Jokowi.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar