Ribuan buruh yang berunjuk rasa menentang penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta sebesar 2,4J di depan Balaikota, berangsur-angsur membubarkan diri. Sekitar pukul 19.00 WIB, buruh meninggalkan tempat kerja Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Tidak ada perlawanan yang terjadi, meski pihak kepolisian telah menyiapkan 1 Baracuda dan 2 water canon.
Polisi ikut mengawal
kepulangan para buruh. Kepulangan buruh kali ini bukan menandakan mereka
menyerah menolak UMP DKI Jakarta yang baru sebesar 2,4J. Meskipun mundur, buruh tetap mengancam.
"Kalau
hari ini kami mundur, kami akan menyiapkan strategi lain. Kami akan
menyiapkan aksi yang lebih besar lagi. Sesuai dengan upaya yang kami
harapkan," ungkap Sekjen KSPI Muhammad Rusdi, Jumat (1/11/2013).
Meskipun pada hari Kamis (31/10/2013), buruh mengatakan tak perlu Jokowi, tetapi kenyataannya buruh masih menunggu jika Jokowi dalam minggu-minggu ini berubah pikiran dan memenuhi tuntutan buruh.
Alasan
kepulangan buruh hari ini, karena adanya sedikit harapan pada Jokowi.
Sebab Jokowi mengatakan akan melakukan konsultasi
ulang dengan Dewan Pengupahan DKI Jakarta.
"Kami bubar karena
nggak mau bentrok. Kedua masih menunggu pernyataan Jokowi tadi siang.
Kalau Jokowi akan berkonsultasi kembali dengan Dewan Pengupahan dan kami
memberi waktu sampai minggu depan, kalau tidak akan turun ke jalan
lagi," imbuhnya.
Husni menegaskan, tinggal mengirim pesan singkat,
maka ribuan buruh langsung berkumpul dan mengepung kembali Balaikota
demi tuntutan yang sama, UMP DKI Jakarta 3,7J.
Sumber :
- tribunnews.com
- liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar