Jumat, 01 November 2013

Ke Depan Jokowi Jadi Bulan-bulanan

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok mengaku menerima banyak caci maki setelah mengkritik Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Namun Mubarok menyebut bahwa caci maki tersebut tidak alamiah dan dilakukan oleh tim khusus untuk menghantam balik jika ada pihak yang mengkritik Jokowi dengan bantuan teknologi.
"Sudah banyak orang yang mengatakan bahwa Jokowi tidak bisa dikirik, karena akan ada serangan balik caci maki. Serangan caci maki ini tidak alamiah dan dilakukan oleh tim dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial.
Masyarakat Indonesia yang cerdas lambat laun juga akan tahu bahwa semua itu tidak lebih dari rekayasa saja," ujar Mubarok saat dihubungi wartawan, Jumat (1/11/2013).
Mubarok meyakinkan kondisi Jokowi menjadi media darling saat ini tidak akan selamanya terjadi. Menurut Mubarok, selain karena tidak alamiah, juga ada kemungkinan munculnya kepentingan-kepentingan politik jaringan media besar terkait pemilu presiden 2014 nanti.
Mubarok mengatakan bisa saja ke depannya kondisi Jokowi justru terbalik dengan kondisi saat ini. Pasalnya saat ini belum mengetahui apakah calon-calon presiden akan menggunakan jaringan media-media sebagai media kampanye.
"Dalam politik semuanya mungkin, bisa belok kiri bisa belok kanan, tergantung kepentingan. Bisa saja justru ke depan Jokowi jadi bulan-bulanan," tukasnya.

Sumber :
merdeka.com

1 komentar:

  1. Ahmad Mubarok "Asma" (asal mangap) bukti riil ya... orang Jakarta saja milih Jokowi jadi Gubernur dan tidak milih Ahmad Mubarok

    BalasHapus