Massa buruh kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Balaikota DKI Jakarta. Selain memprotes keputusan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang mengesahkan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 2,4J, buruh juga mengecam pemberitaan di media serta pengamanan aksi unjukrasa oleh kepolisian.
Ketua Forum Buruh DKI Jakarta, Mochamad Toha menilai, pemberitaan media terkait aksi unjukrasa serikat buruh tak berimbang.
Bahkan Toha pun menyebut nama media mana saja yang dinilainya menyudutkan para buruh.
"Media Warta Kota, Pos Kota dan TVOne mengeluarkan pemberitaan yang tidak seimbang, yang malah menyudutkan buruh," kata Toha saat orasi di depan Balaikota DKI Jakarta, Jakarta, Jumat (1/11/2013).
Buruh juga menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa bentrokan antara buruh pengunjukrasa dengan sekelompok orang yang diyakini preman. Aksi kekerasan yang diterima buruh, menurutnya disebabkan pengamanan pihak kepolisian yang tak maksimal.
"Kami dengar ada kawan-kawan buruh yang terinjak-injak dan dianiaya oleh preman. Ini artinya kepolisian tidak maksimal menjalankan fungsinya sebagai pengaman," jelasnya.
Sumber :
inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar