Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Wakil Menteri Keuangan Kabinet
Indonesia Bersatu II Bambang Soemantri Brodjonegoro ke Istana, Senin
(22/10/2014).
"Ga ada, bicara murni soal APBN," katanya seusai bertemu dengan Presiden
Jokowi menjawab pertanyaan wartawan apakah pemanggilan tersebut terkait
dengan pembentukan kabinet.
Bambang Brodjonegoro tetap mengelak ketika ditanyakan terkait hal itu.
"Pokoknya bahas APBN, apakah sampai akhir tahun APBN kita aman, tidak
lewat defisitnya. Antsipasi 2015. Bagaimana meningkatkan penerimaan,
melakukan penghematan belanja dan sebagainya," katanya.
Ia menambahkan, Presiden ingin mengetahui Kondisi APBN terakhir dan ke
depan. "Karena APBN anggaran pemerintah, jadi Presiden harus paham
kondisi terakhir. Dan kita harus kasih update paling lengkap dan detil,"
katanya.
Soal rencana kenaikan harga BBM bersubsidi, Bambang mengaku juga sedikit disinggung Jokowi. Namun, tidak dibahas secara detail.
"Memangnya sidang kabinet (bahas kenaikan BBM)? Saya kira itu urusan nanti setelah pemerintahan terbentuk seluruhnya. Sekarang kita hanya hitung-hitungan, simulasi, apa yang harus dlakukan, besarnya kompensasi, dan seterusnya," ujar dia.
Nama Bambang Brodjonegoro sebelumnya juga sempat diberitakan menjadi
kandidat untuk mengisi salah satu posisi bidang ekonomi di kabinet
Presiden Jokowi.
Sampai sejauh ini, Rabu pagi, Presiden Jokowi belum menetapkan dengan pasti waktu pengumuman kabinetnya.
Presiden juga belum mau membocorkan nama-nama calon anggota kabinet yang akan diumumkan.
Presiden sebelumnya telah menelisik kebersihan harta 43 nama calon
dengan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi dan Pusat Pelaporan dan
Analisis Traksaksi Keuangan.
Sementara sesuai dengan undang-undang, Presiden Jokowi memiliki waktu 14 hari untuk membentuk kabinet setelah dilantik. [antara]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar