Rabu, 22 Oktober 2014

Ulasan Tempo: Alasan Pembatalan Pengumuman Kabinet

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membatalkan rencana untuk mengumumkan nama-nama menterinya, Rabu malam, 22 Oktober 2014. Semula pengumuman nama menteri yang akan bekerja dalam lima tahun mendatang akan dibacakan pada Rabu, pukul 19.00 WIB, di Dermaga 303, Terminal III, Pintu 9, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Karpet abu-abu sepanjang 20 meter yang semula membentang di Pos Bitung, Terminal III, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sudah digulung. Sementara persiapan pengumuman sudah dilakukan sejak Rabu siang.
"Maaf ya, teman-teman, acaranya batal," kata salah satu pegawai Biro Humas Istana Presiden yang menolak disebut namanya kepada wartawan.
Beberapa jam setelah pembatalan pengumuman, orang dekat Jokowi dan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan membeberkan alasan pembatalan rencana itu.

Berikut ini alasan-alasan penundaan pengumuman kabinet:

Ingin Berhati-hati
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hasto Kristiyanto, berdalih pembatalan pengumuman menteri di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu, 22 Oktober 2014, bukan peristiwa ditunda. "Tak ada istilah ditunda atau dibatalkan dalam pengumuman menteri," katanya di depan rumah Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu malam, 22 Oktober 2014.
Menurut dia, konstitusi memberikan waktu pada presiden selama 14 hari untuk mengumumkan kabinet. Selama tidak melebihi batas waktu itu, Hasto menambahkan, tak ada terminologi penundaan atau pembatalan. "Hanya belum diumumkan saja," ujarnya. PDI Perjuangan, Hasto berdalih pembatalan pengumuman menteri di Pelabuhan Tanjung Priok bukan peristiwa ditunda. "Tak ada istilah ditunda atau dibatalkan dalam pengumuman menteri," kata dia.
Menurut dia, konstitusi memberikan waktu pada presiden selama 14 hari untuk mengumumkan kabinet. Selama tidak melebihi batas waktu itu, Hasto menambahkan, tak ada terminologi penundaan atau pembatalan. "Hanya belum diumumkan saja," ujarnya. Belum diumumkannya nama menteri oleh Jokowi, kata Hasto, untuk memastikan asas kehati-hatian dipenuhi dalam proses pemilihan. Prinsip ini sekaligus menjaga harapan dan kepercayaan rakyat ihwal kabinet yang bersih dari korupsi.

Tunggu Rekomendasi DPR
Mantan Ketua Tim Transisi Rini Soemarno mengatakan batalnya rencana pengumuman kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Rabu malam, 22 Oktober 2014, lantaran masih menunggu rekomendasi Dewan Perwakilan Rakyat soal nomenklatur kementerian baru. "Karena menunggu pertimbangan dari DPR," kata Rini di pintu masuk Istana Presiden, Rabu, 22 Oktober 2014.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengusulkan enam perubahan nomenklatur dalam susunan kabinet. Perubahan itu disampaikan Jokowi dalam surat bernomor 24/Pres/10/2014 tertanggal 21 Oktober. "Suratnya bersifat segera dan baru kami terima hari ini," kata Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2014.
Adapun Rini menolak menjelaskan lebih lanjut alasan pembatalan pengumuman kabinet. Ia langsung masuk ke dalam kompleks Istana. Rabu malam tadi, rencananya Jokowi akan mengumumkan nomenkelatur kabinet dan nama-nama menteri di Dermaga 302, Terminal III, Pelabuhan Kontainer, Tanjung Priok. Pengumuman rencananya dilakukan pada pukul 19.00 WIB.

Tak Akomodir Calon PDIP
Sumber Tempo yang dekat dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyebutkan, pembatalan pengumuman kabinet oleh Joko Widodo lantaran masih alotnya penyusunan nama-nama menteri yang disorongkan oleh PDI Perjuangan dan Jokowi-JK. Namun, informasi ini dibantah oleh Hasto. "Tak benar bila Megawati marah terkait susunan kabinet," dia menjelaskan.
Hasto berdalih pembatalan pengumuman menteri karena konstitusi memberikan waktu pada presiden selama 14 hari untuk mengumumkan kabinet. Selama tidak melebihi batas waktu itu, Hasto menambahkan, tak ada terminologi penundaan atau pembatalan. "Hanya belum diumumkan saja," ujar dia kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta.
Bersamaan dengan pembatalan tersebut, Megawati segera menggelar pertemuan tertutup di rumahnya, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Penjagaan sangat ketat. Ajudan melarang wartawan mengambil gambar dari balik gerbang meski hanya merekam halaman rumah Megawati. Sebelumnya, Jokowi mengumumkan menteri di Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu malam.   [tempo]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar