Rabu, 22 Oktober 2014

Hari Ke-3, Istana Jokowi Mulai Batasi Gerak Awak Media. Ada Apa?

Istana Kepresidenan di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerapkan kebijakan yang lebih tertutup dibandingkan masa pemerintahan sebelumnya.
Pada hari ketiga masa pemerintahannya, Jokowi membatasi akses media untuk meliput kegiatannya di dalam Istana Kepresidenan.
Pengelola Istana Kepresidenan pada masa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) biasanya mengizinkan wartawan menunggu di pintu masuk sebelah kanan Istana Negara.
Di depan pintu tersebut, media bisa menyaksikan siapa saja orang yang bertamu menemui Presiden dan mewawancarai tamu tersebut jika bersedia.
Namun, petugas keamanan Istana di masa Jokowi menerapkan aturan yang lebih ketat. Jangankan di depan pintu, wartawan kini tidak boleh mendekati area parkir sebelah kanan Istana Negara.
Media yang menunggu di teras kanan Istana Negara diminta pergi oleh petugas keamanan Istana. Perintah menjadikan area steril, menurut sang petugas, datang dari Komandan Kompleks Kepresidenan.
“Ini perintah dari pimpinan kalau sudah oke baru kita masuk,” kata Wakil Komandan Kompleks Istana Kepresidenan, Joko Prasetyo, Rabu (22/10/2014).
Aturan ketat yang diterapkan hari ini jauh berbeda dibandingkan dengan kebebasan yang dinikmati media dan masyarakat di kompleks Istana pada hari pertama dan kedua masa pemerintahan Jokowi.
Kebebasan yang masih dinikmati media pada hari kedua masa kekuasaan Jokowi meski pada sore hari media tetap diminta meninggalkan wilayah dalam Istana Kepresidenan.  [bisnis]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar