Kamis, 24 April 2014

Tiga Opsi Koalisi PPP Pasca Islah

Keputusan PPP untuk islah sekaligus menganulir niatan koalisi sang Ketum Suryadharma dengan Gerindra. Harapan Suryadharma pun pupus dan opsi koalisi kembali bergulir ke angka nol.
Sekjen PPP Romahurmuziy pun langsung menyatakan bahwa kemungkinan koalisi masih terbuka lebar ke sudut mana saja. Asalkan diterima dalam keputusan sesuai konstitusi partai, tak ada lagi yang akan bernasib sama seperti Suryadharma.
"Kita nanti akan buat komunikasi yang lebih luas lagi soal koalisi," ujar Romahurmuziy di Hotel Seruni, Cisarua, Jawa Barat, Rabu (23/4/2014).
Opsi pertama adalah kemungkinan mendekat ke parpol besutan Presiden SBY. Partai Demokrat masih berpotensi besar membentuk poros sendiri.
Ditambah lagi PPP sudah berpengalaman berkoalisi dengan PD dalam Setgab. Maka opsi melanjutkan hubungan dengan PD masih ada harapan lebar dengan mengajaksertakan partai berbasis Islam lainnya maka akan sangat kuat.
Opsi kedua adalah mendekat ke PDIP yang mencapreskan Jokowi. Partai berlambang banteng moncong putih itu bertekad membangun koalisi ramping.
PDIP pun jauh lebih besar versi hitung cepat ketimbang Gerindra. Dengan demikian tak perlu lagi mencari kawan lain karena PDIP sudah cukup intim dengan NasDem.
"Karena sudah tidak dianggap lagi soal koalisi dengan Gerindra, maka kita akan bangun koalisi dengan yang lebih luas lagi," kata Romahurmuziy.
Sementara opsi ketiga yakni kembali mengukuhkan Gerindra sebagai partner koalisi. Meski sudah islah dan menganulir dukungan ke Gerindra, tapi bukan berarti tak bisa rujuk.
Suryadharma Ali pun menyatakan masih ada kemungkinan untuk bersama Gerindra kembali. Namun kali ini melalui mekanisme partai.
Namun dalam perkembangan Mukernas, DPW Sulawesi Utara pun mempertimbangkan kemungkinan tersebut. Kemungkinan bahwa Suryadharma memunculkan wacana mendekat ke Gerindra.
"Bisa saja kan nanti Pak Suryadharma dalam Rapimnas mengusulkan Gerindra. Tapi melalui Rapimnas," ujar Ketua DPW PPP Sulut Jafar Alkatiri usai pleno pada Kamis (24/4/2014) dini hari.
"Gerindra juga masih butuh kita. Biar gimana kalau lihat hasil sementara kan Gerindra butuh 7%, nah kita itu 7%. Memang mau cari ke mana lagi Gerindra?" tandas Jafar.
Meski demikian Waketum PPP Suharso Monoarfa enggan bicara kemungkinan koalisi. Menurut dia koalisi akan dibicarakan pada pleno di Mukernas.
"Kita belum sampai ke koalisi lah. Masih menunggu kehadiran Pak Suryadharma di Mukernas sehingga dinyatakan islah. Baru setelah itu bicara koalisi dan yang lainnya," kata Suharso. [Bagus Prihantoro Nugroho/detik]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar