Kamis, 24 April 2014

PAN Bantah Hatta Rajasa "Digantung" PDIP

Partai Amanat Nasional membantah partai ini "digantung" Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, baik terkait pembicaraan koalisi maupun soal peluang Ketua Umum PAN Hatta Rajasa menjadi bakal calon RI-2. Wacana Koalisi Indonesia Raya pun ditegaskan bukan merupakan inisiasi PAN untuk mengulang Koalisi Poros Tengah.
"Kalau dibilang digantung itu tidak benar. Ada pembicaraan intensif kok dengan Jokowi, Puan dan Ibu Mega," kata Wakil Ketua Umum PAN Dradjad Hari Wibowo, dalam sebuah diskusi, Rabu (23/4/2014). Menurut dia, masih ada aspirasi yang berbeda dan belum mendapatkan kesepakatan di antara kedua partai.
Menurut Dradjad, pembicaraan koalisi bukan cuma soal satu atau dua orang. Berbagai kemungkinan, ujar dia, masih dijajaki PAN termasuk dengan Partai Gerindra.
Dradjad pun menepis anggapan inisiasi Koalisi Indonesia Raya merupakan upaya PAN membentuk poros tengah jilid 2. Poros tengah merupakan istilah yang pernah dipakai pada Pemilu 1999, dengan partai politik berbasis massa Islam sebagai basisnya.
"Yang menggerakkan (Koalisi Indonesia Raya) itu bukan Pak Amien (Amien Rais, red). Status Pak Amien dalam rencana itu sama dengan PKS dan PKB yakni undangan," tepis Dradjad. "Hanya saja istilah yang dikeluarkan Pak Amin ini kan memang sering diikuti."
Mengutip penjelasan Amien, Dradjad mengatakan penamaan Koalisi Indonesia Raya terinspirasi dari lagu kebangsaan Indonesia Raya. "Kalau koalisi merah putih kan kurang eye catching rasanya," imbuh dia.
Kemungkinan bergabungnya PAN ke koalisi berisi partai politik berbasis massa Islam, menurut Dradjad juga tak tertutup. Lagi pula, ujar dia, PAN tetap punya latar belakang lahir dari rahim organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah.
Dradjad mengatakan 40 persen suara dari warga Muhammadiyah masuk ke partainya. "Jadi tak ada salahnya kami perjuangkan suara konstituen tersebut," katanya.
Namun, Dradjad berpendapat sulit bagi PAN untuk membentuk koalisi laiknya poros tengah seperti pada Pemilu 1999. "Karena itu, sekarang idenya koalisi partai Islam bergabung dengan partai nasionalis membentuk koalisi besar," ujar dia.
Dradjad menambahkan, hingga saat ini PAN sudah mengadakan pertemuan internal untuk mengerucutkan ide koalisi. Namun finalisasinya baru akan dilakukan setelah 9 Mei 2014. "Saat itu baru ketahuan modal masing-masing partai dan bisa ditentukan agenda yang akan dibangun oleh koalisi. Percuma kalau kumpul poros-porosan tapi tak ada agenda bersama," katanya.[kompas]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar