Selasa, 01 April 2014

Saya Tak Pandai Berpuisi

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, melontarkan sejumlah sajak untuk menyindir pencapresan Jokowi. Capres PDIP tersebut hanya menanggapinya dengan santai.
"Saya tidak pandai berpuisi. Saya tidak pandai bersajak. Hehehe," kata Jokowi sambil tertawa di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Selasa (1/4/2014).
Ia tak mau menanggapi lebih jauh perihal sajak tersebut. Ia memilih membahas persoalan Jakarta karena masih dalam lingkungan Balai Kota.
Sebelumnya, Fadli Zon mengeluarkan sajak berjudul 'Sajak Seekor Ikan'. Sajak yang bercerita tentang ikan berwarna merah dan kerempeng. Tokoh ikan merah dan kerempeng yang diceritakan Fadli mengalami serangan dari ikan-ikan buas begitu dia melompat dari akuarium ke sungai berarus deras. Padahal sebelumnya, si ikan itu dibeli Waketum Gerindra itu dari tetangga sebelah dan sempat mempesona banyak orang.
Fadli enggan memberi keterangan soal untuk siapa satire ini ditujukan, begitu pula soal siapa yang dimaksud sebagai 'ikan merah kerempeng nan lincah' ini. Begini puisinya:

Sajak Seekor Ikan
 

Seekor ikan di akuarium
Kubeli dari tetangga sebelah
Warnanya merah
Kerempeng dan lincah

Setiap hari berenang menari
Menyusuri taman air yang asri
Menggoda dari balik kaca
Menarik perhatian siapa saja
Seekor ikan di akuarium
Melompat ke sungai
bergumul di air deras
Terbawa ke laut lepas
Di sana ia bertemu ikan hiu, paus dan gurita
Menjadi santapan ringan penguasa samudera

Fadli Zon, 29 Maret 2014


Sumber :
detik.com

1 komentar:

  1. Setiap orang punya keahlian khusus masing2. Dlm ilmu manajemen ada istilah The Right Man on The Right Job dan The Right Man on The Right Place. Jadi, orang yg pinter dan berpengalam an kerja sbg kepala daerah pantas jd presiden. Tapi yg pinter bikin puisi pantasnya jadi sastrawan biar skillnya tdk sia2.

    BalasHapus