Rabu, 02 April 2014

Ganjal Jokowi dengan Tangan HMI

Sejumlah massa dari Aliansi Kader Himpunan Mahasiswa Islam menggelar demonstrasi di depan Gedung Kejaksaan Agung di Jakarta, Rabu (2/4/2014).
Massa mendesak Kejagung menuntaskan penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan Bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway di Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta tahun 2013 senilai Rp 1,5 triliun.
Massa mendesak Kejagung memeriksa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan kroni-kroninya yang diduga terkait kasus ini.
"Kami meminta kepada Kejaksaan untuk segera menindaklanjuti tuntutan kami yakni memeriksa Jokowi dan kroni-kroninya," kata Ketua Umum HMI Cabang Jakarta Raya, Arif Wicaksana saat aksi.
Massa menilai tak mungkin Jokowi tidak mengetahui penggunaan anggaran Rp 1 triliun untuk pengadaan proyek tersebut.
"Jokowi pemimpin Jakarta, ketika ada anggaran keluar Rp1 triliun pasti pimpinan tahu," ungkap Arif.
Menurutnya, kalau dana sebesar itu pimpinan tidak tahu, bagaimana pula dengan anggaran yang kecil-kecil. Massa juga menilai pengadaan bus itu hanya mobil bekas dan karatan sehingga mengecewakan masyarakat.
Karenanya, massa mendesak Kejagung mengusut tuntas kasus ini. "Ketika kejaksaan lamban menyikapi dugaan korupsi terhadap pengadaan bus Transjakarta dan BKTB, maka lembaga Kejagung akan tercoreng," kata Arif.
Tak hanya berorasi, massa juga berdemo dengan aksi simbolik. Antara lain membawa sekaleng kerupuk putih, sebagai simbol agar penanganan kasus tak melempem.
Tak hanya itu, sebagian dari pendemo juga menggunakan daster serta topeng berwajah Jokowi dan Jaksa Agung Basrief Arief.
Mereka kembali meminta Kejagung memeriksa Jokowi. Bila tidak, mereka akan menyediakan 100 daster untuk dipakai jaksa yang berlambangkan kebancian.
Di akhir aksi, perwakilan dari massa memberikan daster serta sekaleng kerupuk kepada pihak kejaksaan.

Sumber :
jpnn.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar