Sabtu, 15 Maret 2014

Kampanye Jokowi Ritual Napak Tilas Soekarno

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bambang Wuryanto mengatakan, kampanye PDIP dalam bentuk napak tilas jejak Soekarno sudah menjadi tradisi partainya.
Tak kecuali dengan rencana kampanye perdana PDIP hari ini yang akan mengunjungi tempat-tempat bersejarah bersama calon presiden mereka, Joko Widodo yang berjuluk Jokowi.
"Itu semacam tradisi. Kampanye di mana pun, pasti kami mampir ke sejumlah peninggalan milik Bung Karno," kata Bambang saat dihubungi Tempo, Sabtu (15/3/2014) malam.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan kampanye terbuka partainya pada Ahad, 16 Maret 2014, akan mengambil rute tempat-tempat bersejarah di Jakarta.
Rute dimulai dari Gedung Budi Utomo atau Museum Kebangkitan Nasional, lalu ke Gedung Sumpah Pemuda, kemudian ke Gedung Pancasila di Kompleks Kementerian Luar Negeri--tempat Bung Karno menyampaikan ide Pancasila sebagai dasar negara.
Rute itu akan berakhir di Gedung Pola, lokasi rumah Bung Karno saat membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Kampanye PDI-P berlanjut ke pasar tradisional dekat Gedung Pola dan ke berakhir di Gedung Cendrawasih di Jakarta Barat.
Menurut Bambang, dari awal PDIP merencanakan tema kampanye berkaitan dengan Soekarno. Kampanye resmi pertama mereka diadakan di Surabaya pada Senin, 17 Maret 2014, dan diakhiri di Bandung.
"Bung Karno dilahirkan di Surabaya. Sementara di Bandung, dia bertemu dengan Marhaen dan dikurung di Penjara Sukamiskin, dan membacakan Indonesia Menggugat," kata Bambang.
Bambang mengaku tak tahu lebih jauh alasan Jokowi memilih tempat bersejarah itu untuk mengawali kampanye terbuka. Mungkin, kata Bambang, agar Jokowi tak lupa dengan bangsanya. "Mungkin itu hasil kontemplasi dia atau timnya," ujarnya.

Sumber :
tempo.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar